harga genset honda

Modus Berganti Agama Untuk Menikah


Sudah lumrah jika banyak orang yang ingin menikah dan mendapatkan pasangan entah itu suami atau istri yang seagama. Hal ini tidak hanya terjadi di Indonesia, namun juga terjadi di negara-negara lain dengan mayoritas agama yang berbeda, bahkan di negara-negara maju yang mengklaim sekuler hingga negara-negara komunis/ateis masih cukup banyak masyarakatnya yang berprinsip demikian.



Karena prinsip menikah dengan seagama adalah mutlak, cukup banyak tindakan yang dilakukan para pasangan yang berbeda agama dalam menyisatinya. Ada yang menikah namun tetap mempertahan agama masing-masing yang dianutnya, ada yang berpindah ke salah satu agama dengan terpaksa, ada juga yang sukarela melakukannya.



Untuk yang terpaksa pindah agama agar bisa menikah ada beberapa fenomena yang menarik di masyarakat. Ada yang terpaksa pindah agama karena sangat cintanya pada sang pria/wanita idamannya sehingga rela melakukan apa saja demi bisa menikah dengan pasangannya. Ada juga yang pindah agama secara pura-pura saja agar bisa diterima menikah baik oleh pasangannya ataupun oleh keluarga pasangannya, setelah menikah ia tidak peduli dengan agama barunya bahkan bisa berpindah lagi ke agama lama.



Untuk yang berpura-pura pindah agama seperti disebutkan diatas, bisa terjadi dua kemungkinan yaitu yang bersangkutan tetap bertanggungjawab terhadap pasangannya atau sebaliknya sama sekali tidak peduli dengan pasangannya bahkan berbuat jahat agar pasangannya tersebut mau berpindah agama yang sama dengannya. Bila tidak mau pindah agama, maka bercerai atau berpisah pun tidak masalah karena telah mendapatkan apa yang diinginkannya. Biasanya hal ini dilakukan oleh pria yang menikahi wanita dengan tujuan untuk dapat berhubungan intim saja tanpa peduli sakralnya pernikahan dan tanggung jawab yang mengikutinya. Yang paling dirugikan dalam hal ini biasanya dari pihak wanita apalagi bila yang bersangkutan telah berbadan dua, kadangkala mereka dipaksa pindah agama bila tidak, maka akan diceraikan/ditinggalkan sehingga harus mengurus sendiri anak tersebut atau setidaknya akan diperlakukan tidak baik dalam kehidupan rumah tangga.



Agama adalah hak pribadi masing-masing baik bagi mereka yang ingin beragama atau tidak, ingin beragama dengan sebaiknya atau sekadar informasi di dalam KTP, ataupun ingin berpindah agama sesuai dengan tuntunan hati nuraninya masing-masing. Namun sangat tidak etis bahkan tidak bermoral jika berpindah-pindah agama dijadikan modus hanya demi dapat berhubungan badan dengan wanita/pria incarannya, apalagi bila hal ini dijadikan sarana untuk memaksa pasangannya pindah agama dan bila tidak mau maka akan diperlukan tidak selayaknya suami/istri yang dihormati dan dihargai.



Bagi mereka yang tidak keberatan dengan perbedaan agama dalam rumah tangga antara suami dan istri, maka hal ini adalah hak pribadi masing-masing. Bagi mereka yang menikah namun tersakiti karena modus pindah agama ini, maka masih ada pilihan bila memang tidak berkenan pindah agama maupun tidak bisa menerima sebagai suami-istri yang berbeda agama. Keputusan berpisah sepertinya jalan yang terbaik, sebelum tersakiti terlalu dalam dan terlalu banyak yang bahkan bisa menyakiti anak yang akan dilahirkan kemudian.



Pilihan ada ditangan masing-masing pribadi sebagai manusia dewasa yang merdeka. Pilihan yang diambil akan mempengaruhi masa depan masing-masing, apakah akan menjadi bahagia ataukah tidak bahagia.



sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2013/11/15/modus-berganti-agama-untuk-menikah-608241.html

Modus Berganti Agama Untuk Menikah | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar