harga genset honda

Menuju Indonesia yang Memesona


Bicara tentang sebuah mimpi, maka tidak lepas dan tidak akan pernah lepas dari kontribusi kita dalam mewujudkan mimpi tersebut. Ketika sebuah mimpi itu hanya sebatas mimpi tanpa adanya suatu kontribusi nyata, maka mimpi itu hanya akan menjadi bualan-bualan layaknya seonggok sampah yang mendekap di pengapnya tong sampah. Dalam hal apapun, kontribusi ataupun usaha adalah harga mati dalam perwujudan suatu mimpi. Besar kecilnya mimpi tersebut tidak menjadikan suatu masalah yang berarti. Yang terpenting hanyalah kemauan, Kemauan untuk bergerak dalam mewujudkan mimpi itu. “Nothing imposible”, tidak ada yang tidak mungkin, asal ada kemauan maka pasti ada jalan. Dan yang terpenting tentunya langkah nyata kita dalam mewujudkan mimpi tersebut, kita butuh aksi bukan hanya omong kosong yang hanya bisa diucapkan tanpa ada pergerakan. Maka, tidak menutup kemungkinan sebuah keajaiban akan datang.


Begitu pula ketika kita berbicara tentang pendidikan di Indonesia. Pendidikan di Indonesia saat ini bisa di katakana masih perlu pembenahan di semua sisi dan elemen. Dari segi masyarakatnya yang belum mendapatkan pendidikan yang layak, sistem pendidikan yang bisa dikatakan amburadul, sampai permasalahan pelajar Indonesia yang tidak sedikit orang mengatakan pelajar zaman sekarang bukan malah identik dengan prestasi dan kecerdasan, Tetapi malah banyak orang yang berpersepsi bahwa pelajar zaman sekarang telah mengalami kemerosotan moral yang begitu drastis, dan itu merupakan suatu fakta. Pasalnya, ketika kita berbicara masalah tawuran, perkelahian antar geng, penyalahgunaan obat-obatan terlarang, hubungan di luar nikah, tindakan asusila, maka hal-hal tersebut sudah begitu familiar dengan para pelajar indonesia. Begitulah kompleknya permasalahan pendidikan di Indonesia. Padahal pemuda adalah tonggak masa depan bangsa. Ketika pemudanya saja sudah rusak dan tidak bisa diharapkan lagi, maka bagaimana Indonesia di masa yang akan datang?. Apakah Indonesia benar-benar akan maju dan menjadi Negara yang benar-benar bisa berkata banyak di kancah dunia pada masa yang akan datang, jika pemudanya belum sadar dan berubah?. Dahulu, Soekarno pernah berkata “berikan aku sepuluh pemuda, maka akan aku guncangkan dunia”. Tetapi jika sekarang soekarno masih hidup dan dia mengulangi perkataannya lagi, maka mungkin perkataan itu berubah menjadi “berikan aku 1000 pemuda,bahkan 100.000 pemuda, maka dunia akan biasa-biasa saja”. Tetapi, apakah pemuda saat ini dengan pemuda zaman dahulu berbeda?.jawabannya adalah tidak. Yang membedakan hanyalah kecintaan dan kesadaran atas nasib bangsanya di masa yang akan datang. Memang,sangat perlu adanya perubahan di semua sisi dan elemen dari pendidikan di Indonesia. Dan pertanyaannya adalah, siapa yang akan mengubahnya? Jelas, yang akan mengubahnya adalah kita, kita sebagai pelajar sekaligus generasi yang harus memperjuangkan nasib bangsanya. Sehingga ketika nantinya Indonesia jaya entah itu kapan, kita tidak hanya bangga sebagai penonton saja tetapi kita bangga karna kita adalah pelaku dari perubahan itu. dalam sebuah acara di salah satu stasiun televisi, dalam acara tersebut sang pengisi acara mengatakan “lebih baik kita menyalakan lilin daripada kita mengumpat suatu kegelapan”. Betul sekali, lebih baik kita berusaha untuk melakukan perubahan walaupun perubahan itu kecil daripada kita terus menerus mengumpat dan mencaci kejelekan tersebut. Sama halnya jika hal ini kita terapkan pada permasalahan pendidikan di Indonesia. Lebih baik kita menjadi agen-agen perubahan bagi bangsa kita terutama dalam hal pendidikan, daripada hanya bisa mencerca semua kejelekan bangsa kita. Banya orang mengatakan bahwasanya Indonesia adalah markas koruptor, Negara tertinggal, pemerintahannya semrawutan, dan cercaan-cercaan lain yang itu malah menjadikan Indonesia semakin terpuruk dan semakin membuat image bangsa kita begitu suram dan runyam. Tetapi, apa kontribusi mereka bagi bangsa ini?. Kita analogikan dalam suatu pertandingan sepak bola, ketika pemain bola di lapangan yang pastinya lebih jago bermain bola daripada yang menontonnya, membuang suatu kesempatan emas dalam mencetak gol, para penonton kemudian mengumpat dan mencibirnya. Tetapi, ketika para penonton yng mencibir tadi, di posisikan pada posisi sang pemain, apakah mereka lebih bisa memanfaatkan peluang tersebut menjadi gol? Belum tentu. Mereka hanya bisa berucap tapi tidak bisa bertindak. Kita butuh aksi, bukan omong kosong belaka. Dan cercaan-cercaan yang hanya mengandalkan emosi adalah hal yang sesungguhnya menjadikan bangsa kita terus berada di ambang keterpurukan. Sekarang yang patut dipertanyakan adalah. Jikalau benar bahwa Indonesia masih di ambang keterpurukan, apakah kita rela selamanya pendidikan di negeri kita tetap terpuruk dalam kasta-kasta bawah pendidikan dunia? Jika kita tidak rela, apa kontribusi nyata kita dalam merubah pendidikan di negeri kita ini?. Mungkin itu adalah pertanyaan yang perlu berlembar-lembar kertas dalam menuliskan jawabannya. Tetapi, kita akan mencari jalan keluar dari permasalahan tersebut. Tidak perlu dengan berlembar-lembar kertas dalam menjawabnya. Tetapi, kuncinya hanya ada pada satu kata. “kontribusi”, ya, kontribusi nyata kita dalam mewujudkan mimpi besar itu. Butuh orang-orang hebat dan pemuda yang memiliki etos kerja tinggi. Tidah hanya modal ucapan. Tetapi butuh pembuktian. Maka dari itu, marilah mulai detik ini juga kita buktikan bahwa kita bisa menjadi pelopor perubahan itu, walaupun itu hanya sebatas perubahan-perubahan kecil. Terutama pelopor di bidang pendidikan. Sudah sangat lama, bangsa kita menunggu hadirnya pemuda-pemuda yang masih mau memikirkan nasib bangsanya, dan itu adalah kita. Bergerak dan terus bergerak. Bangunlah para pemuda-pemudi pertiwi.


Mimpi terbesar yang pastinya diiginkan oleh seluruh pelajar dan semua elemen masyarakat Indonesia adalah, ketika pendidikan di Indonesia mendapatkan pencerahan. Salah satunya yaitu, dengan pulihnya kembali moral pelajar Indonesia dari kelamnya dunia pelajar zaman sekarang. Sehingga citra pelajar di mata masyarakat kembali pulih dan masyarakat kembali percaya dan tidak meragukan lagi kemampuan para pemuda dalam meneruskan roda pemerintahan di masa-masa yang akan datang, ketika estafet perjuangan bangsa nantinya telah berpindah tangan. Benar-benar butuh pembenahan di semua sisi, dan itu tidak akan pernah bisa dilakukan oleh orang biasa-biasa saja. Tetapi perlu orang-orang luar biasa dan orang-orang hebat yang bisa melakukannya.


Kemudian yang sekarang menjadi pertanyaan besar adalah bagaimana dan apa tindakan kita dalam mewujudkan mimpi besar itu, apakah ketika kita sebagai pemuda, hanya bisa duduk manis melihat image pelajar di Indonesia telah benar-benar tercoreng di mata masyarakat? Padahal, tidak semua pelajar identik dengan hal-hal negative yang tadi telah disebutkan. Maka, marilah bersama-sama kita bangkit demi Indonesia, bersama-sama kita bangun Indonesia menuju peradaban yang lebih mempesona. Semua mimpi besar itu kita mulai dari perubahan yang berskala kecil terlebih dahulu. Mulai dari diri kita masing-masing. Kemudian, kita mengajak kepada orang lain untuk mulai sadar tentang nasib bangsa kita yang semua itu tergantung pada kita, para pemuda-pemudi bangsa.


Salah satu langkah kongkrit kita adalah dengan menjadi penggerak bagi seluruh pelajar Indonesia dan bersama-sama menjadi agen perubahan bagi revolusi pendidikan di indonesia. Dan itu semua kita mulai dari skala yang kecil terlebih dahulu, yaitu cotohnya pada sekolah masing-masing, mulai mensosialisasikan kepada teman-teman yang lain hakikat pelajar yang sungguhnya dan kita mulai mengajak untuk peduli atas nasib bangsa kita di masa yang akan datang dengan membuat perhimpunan pelajar di masing-masing sekolah yang bergerak untuk mensosialisasikan dan membuat kegiatan yang mengajak para pelajar yang biasanya bertingkah negative agar sadar dan ikut bergabung dalam forum tersebut. Kemudian, berlanjut ke skala yang lebih besar. Dengan membuat sebuah perhimpunan pelajar di setiap daerahnya. tetapi, memiliki visi yang sama. Kemudian lewat perhimpunan tersebut, membuat suatu kegiatan-kegiatan positif berskala sedang maupun besar yang dimana dalam kegiatan tersebut melibatkan banyak elemen pelajar Indonesia dan kegiatan tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesadaran para pelajar demi kelangsungan bangsanya. Dalam kegiatan tersebut berisi penolakan-penolakan terhadap kebiasaan-kebiasaan buruk yang malah meenjadi tren pelajar masa kini. Seperti, demonstrasi dan aksi treatikal pelajar penolakan budaya corat-coret seragam setelah pengumuman kelulusan. Karena, hal tersebut telah menjadi budaya dan kebiasaan pelajar terutama pelajar SMA dan SMP kelas tiga. Padahal, hal tersebut sangat mengganggu masyarakat dan merupakan aksi pemborosan dan hura-hura. Kita promosikan budaya baru bagi seluruh pelajar Indonesia. contohnya yaitu bukan dengan corat-coret seragam, tetapi aksi sumbang dana dan seragam bekas ke fakir miskin dan panti asuhan. Sehingga barang-barang bekas tersebut bisa lebih bermanfaat bagi diri kita dan juga orang lain. Tidak hanya itu saja, masih banyak cara bagi kita untuk mewujudkan mimpi besar bagi pendidikan Indonesia. Kita juga bisa memanfaatkan berbagai media yang ada seperti Koran, internet, radio, dan tentunya yang sedang menjadi tren pelajar masa kini adalah jejaring sosial, seperti facebook dan twitter. kenapa? Karena pola pikir seseorang itu terbentuk dari media yang mereka lihat dan mereka baca. lewat media itulah kita ubah pola pikir mereka tentang hakikat pelajar yang sesungguhnya. Lewat media juga, kita ajak para pelajar untuk bergabung dalam perhimpunan kita. Sehingga, ke depannya terbentuklah perhimpunan pelajar di seluruh Indonesia yang sama-sama memiliki kesatuan visi yaitu menuju Indonesia yang lebih baik. Masih banyak cara bagi kita untuk bersama-sama kita rubah bangsa kita khususnya pendidikan di Indonesia. Selalu ada jalan asal ada kemauan, tekat, dan usaha, maka yang awalnya mustahil akan menjadi kenyataan. Keajaiban akan turun dan bukan hal yang mustahil jika semua elemen pelajar di pelosok negeri ini telah sadar dan memiliki satu tujuan yang sama. Bersatulah pelajar Indonesia, demi kemajuan bangsa.


Ketika langkah-langkah itu telah kita laksanakan maka dampaknya akan begitu besar, akan ada perubahan dari berbagai aspek pendidikan di Indonesia. Seperti, pulihnya kembali citra pelajar dan pendidikan di Indonesia, masyarakat tidak dirugikan lagi oleh perilaku-perilaku negative para pelajar, dan yang terpenting adalah bertambahnya kesadaran para pemuda-pemudi bangsa tentang pentingnya kepedulian terhadap nasib bangsa yang sebenarnya bergantung pada para pemuda-pemudi itu sendiri. Maka bukan hal mustahil jika semua itu telah terjadi, keajaiban akan datang dan Indonesia dimasa yang akan datang menjadi Negara besar dan berpendidikan tinggi. Kita bisa berkaca dengan salah satu Negara asia yang kini telah menjadi Negara yang begitu maju, yaitu jepang. Salah satu Negara asia yang memiliki pengaruh besar di kancah dunia. Kita lihat jepang pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945, ketika dua kota besar di jepang hancur lebur karena dijatuhkannya bom nuklir oleh Amerika di kota Hiroshima dan Nagasaki, semua tinggal puing dan dan reruntuhan bangunan. Begitu banyak korban berceceran layaknya lautan mayat akibat dari radiasi nuklir. Semua hancur lebur. Jepang pun kemudian pada tanggal 15 Agustus 1945 menyerah tanpa syarat kepada sekutu. Tetapi, kita lihat jepang sekarang, mereka mampu bangkit dari keterpurukan. Tidak ada kata menyerah dan pasrah bagi orang-orang jepang. Dengan daya dan usaha serta pengorbanan yang begitu besar, mereka terus melangkah dan berbenah. Dan bukti nyatanya adalah sekarang. Tidak butuh waktu lama bagi mereka untuk bangkit. Dan yang menjadi pertanyaan sekarang adalah apakah bisa Indonesia berkaca dari apa yang telah terjadi pada jepang? Jawabannya adalah bisa. Ketika seluruh elemen masyarakat khususnya pemuda sudah sadar dan mau bergerak, maka hal itu mudah saja terjadi di Indonesia. Tidak usah menunggu sampai amerika menjatuhkan bom nuklirnya di Indonesia. Tapi, perubahan itu kita mulai dari sekarang. Siapa lagi yang akan mengubah bangsa kita dan membangunkannya dari tidurnya yang begitu lelap, kalau bukan kita para pemuda-pemudi bangsa. Mari kita tanamkan pada diri kita masing-masing bahwa pemuda bisa, pemuda jaya, dan pemuda adalah agen perubah bangsa bahkan dunia lewat cara kita masing-masing. Buktikan kepada dunia bahwa inilah para pemuda-pemudi Indonesia. Singsingkan lengan, kepalkan tangan, mantapkan tekat di hati, dan mari bersama kita langkahkan kaki menuju Indonesia yang hakiki. MERDEKA!!!


Salam sukses dan salam sejahtera untuk kita semua.



sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2013/11/24/menuju-indonesia-yang-mempesona-612596.html

Menuju Indonesia yang Memesona | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar