harga genset honda

Menimbang Pendamping ARB, Catatan Rapimnas ke-V Golkar


Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Ke-V Partai Golkar kembali dihadiri seluruh pengurus provinsi dan kabupaten digelar di Hotel JS Luwansa, Kuningan, Jakarta, Jumat-Sabtu (22-23/11/2013). Dalam Rapimnas tersebut forum memutuskan tidak akan membahas pengevaluasian Aburizal Bakrie(Ical) sebagai calon presiden (capres) Partai Golkar. Yang berkembang justru wacana mencari pendamping Ical sebagai cawapres.


Meskipun elektabilitas Ical yang saat ini masih rendah, namun menurut Akbar, partainya masih mempunyai cukup waktu hingga Juli 2014 mendatang. Golkar saat ini, kata politis senior tersebut, masih fokus memenangkan pemilu legislatif terlebih dulu.


Seperti diketahui bahwa elektabilitas survei internal partai terkait rencana pencalonan Aburizal Bakrie (Ical) sebagai calon presiden cenderung menurun. Justru Jusuf Kalla dan Priyo Budi Santoso yang elektabilitasnya mulai merangkak. Faktor di luar elektabilitas yang membuat nama baik Ical tetap tidakmembaik adalah kasus lumpur Lapindo belum juga kunjung selesai. Bagaimana bisa rakyat mendukungnya, pasalnya banyak buruh-buruh pabrik dan warga yang belum mendapatkan ganti rugi baik secara materi maupun moral. Kondisi ini berdampak terhadap elektabilitas ketua umum Golkar tersebut.


Lalu ada tiga nama yang muncul sebagai calon pendamping Aburiza Bakrie (ARB) maju di pemilu Presiden 2014 nanti. Ketiga tokoh tersebut adalah Gubernur Jatim Soekarwo, mantan calon gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa, dan mantan Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD. Ketiganya memiliki kans dan telah dikenal publik. Namun, yang menjadi pertanyaan besar adalah, siapa dari ketiga tokoh tersebut yang mampu menaikkan elektabilitas ARB.


Jika ingin memenangkan pertarungan nanti, ARB harus jeli memilih wakilnya. Pilpres mendatang sudah pasti akan berlangsung seru lantaran ketidakhadiran incumbent. Namun tetap saja ARB harus mengetahui dengan baik kualitas atau kemampuan calon pasangannya. Hal yang penting lainnya adalah geopolitik.


Dalam ilmu politik, geopolitik sangat berperan penting meraup suara. Hampir setiappemilihan baik kepala daerah tingkat kabupaten maupun daerah geopolitik sangat menentukan. Jika menyimak berbagai kelebihan dan kekurangan ketiganya calon wakil, berikut inipandangan saya terkiat kekuatan para cawapres dalam mendongkrak elektabilitas ARB.


Pertama, Kofifah Indar Parawansa, mantan Menteri Pemberdayaan Perempuan ini identik dengan Nahdlatul Ulama (NU). Siapa yang tidak mengenal NU di Jatim? Setiap pertarungan NU selalu menjadi pertimbangan. Bahkan bisa dikatakan sebagai penentu kemenangan. Hanya saja, saya melihat Kofifah sudah terlanjur dua kali tidak mampu memenangkan pertarungan. Padahal, mendapat dukungan warga NU. Namun, dari segi bersih dari praktek korupsi sosok perempuan ini sudah tidak bisa diragukan.


Kedua, Mahfud MD. Siapa yang tidak kenal Mahfud MD. Sosoknya yang bersahaja dan bersih dari kasus hukum menjadi modal tersendiri baginya. Mahfud terkenal dengan komitmennya terhadap penegakan hukum. Sejak memimpin Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud dianggap sosok yang dibalik kesuksesan MK dalam menegakkan keadilan. Hanya saja, pertanyaannya, apakah seorang penegak hukum, Mahfud bisa diterima semua masyarakat? Percaya atau tidak penegak hukum di Indonesia boleh dikata masih banyak yang antik. Dari tataran menengah atau penegak hukum oke-oke lah. Namun kalangan menengah atas banyak yang tidak suka, teruma para pengusaha.


Yang ketiga Soekarwo. Saya kira sosok Soekarwo ini memiliki kans yang cukup, utamanya di Jawa Timur (Jatim). Soekarwo sudah memperlihatkan kemampuannya memenangkan pertarungan selama dua periode. Soekarwo sangat berpengaruh di Jatim. Apalagi terkait dengan kasus lumpur Lapindo yang menyebabkan sehingga popularitas ARB menurun di Jatim akibat banyaknya masyarakat menuntut ganti rugi. Saya kira jika ARB berpasangan dengan Soekarwo besar kemungkinan kasus lumpur Lapindo aman.


Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Golkar Jawa Timur memastikan mengusulkan nama Soekarwo sebagai bakal calon wakil presiden mendampingi Calon Presiden yang diusung Partai Golkar, di Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) DPP Partai Golkar nanti. Golkar Jawa Timur punya sejumlah alasan mendukung Soekarwo.


Siapapun yang terpilih nantinya saya kira itulah yang terbaik. Namun, perlu diingat bahwa jika ARB salah memilih bisa-bisa akan disalip lawan politiknya. Gerindra yang telah memproklamirkan Prabowo menjadi presiden, Hanura yang telah menduetkan Wiranto-Haritanoe (HT) juga telah menyebar ancaman.


Akhir kata melalui Rapimnas masa depan Golkar akan ditentukan. Salah dalam mengambil keputusan akan berakibat fatal, termasuk membuat kriteria Cawapres. Begitu pula sebaliknya jika strateginya tepat maka Golkar masih akan berjaya. Selama menggelar Rapimnas. Mudah-mudahan bisa membuat hasil yang maksimal serta diterima semua kalangan.


@Rusli


Pakar Strategi Politik dan Ekonomi


http://ruslistrategi.blogspot.com/



sumber : http://politik.kompasiana.com/2013/11/23/menimbang-pendamping-arb-catatan-rapimnas-ke-v-golkar-612460.html

Menimbang Pendamping ARB, Catatan Rapimnas ke-V Golkar | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar