harga genset honda

Nurani Jurnalis Bicara melawan KPK


Nurani Jurnalis Bicara melawan KPK


Oleh: Astocha Abdurahman



Jurnalis sangat kecewa dengan KPK. Kali ini Jurnalis sangat tersentuh hati nuraninya paling dalam. Para Jurnalis memboikot KPK dalam jumpa pers berkait pemeriksaan Wapres Boediono dalam kasus korupsi uang Negara dengan menyalah gunakan bail out Bank Century Rp 6,7 trilyun. Para Jurnalis sangat kecewa dengan tidak transparannya KPK dalam memeriksa Wapres Boediono. KPK terkesan menutup-nutupi jadwal pemeriksaan, seolah-olah tidak tahu. Demikian juga masalah tempat pemeriksaan, KPK harus mengalah mendatangi Kantor Wakil Presiden RI. Di samping menciderai kesamaan di mata hukum, perlu diperhatikan adalah Boediono waktu itu kapasitasnya sebagai Gubernur BI bukan Wakil Presiden.


Kalau Jurnalis sudah bicara dengan hati nurani paling dalam, maka itu berarti level sangat berat KPK menciderai rasa keadilan. Juga karena tumpukan pelanggaran rasa keadilan sebelumnya. Ketika KPK dengan rendah hati mendatangi Sri Mulyani di Amerika Serikat, kepada saksi-saksi lain, KPK demikian garang. KPK memanggil saksi justru setelah diketahui berada di luar negeri, lalu KPK mengancam panggil paksa. Ketika KPK mengumumkan rencana pemanggilan saksi-saksi lain, untuk Wakil Presiden Boediono, KPK menutupi, Ketua KPK seolah-olah tidak tahu, sampai akhirnya Wakil Presiden Boediono sendiri yang menyampaikan. Tak pelak, para Jurnalis merasakan kecolongan informasi, merasa “dikelabui”. Jadi ketika KPK menyelenggarakan jumpa pers, para jurnalis walk out karena yang akan disampaikan KPK termasuk berita basi.


Seperti halnya kasus Bank Century ini yang dikesankan sangat sulit sangat rumit sangat renit. Mohon para jurnalis dan ahli hukum yang punya hati nurani menjelaskan dengan gamblang. Ada ganjalan hati kami. KPK menetapkan tersangka 2 deputi BI bawahan Gubernur BI Boediono karena diduga bersalah menggunakan Bail Out Rp 6,7 trilyun. Padahal Boediono jelas mengakui kebijakan itu diambil BI sebagai institusi. Artinya yang tanda tangan keputusan adalah Gubernur BI dan yang tanda tangan membayar juga Gubernur BI. Lalu kenapa yang ditagkap KPK adalah 2 deputinya? Aduh, bingung.com.


Terima kasih Jurnalis, hati nurani Anda adalah hati nurani kami. Kami masih menyimpan harapan KPK kembali ke “jalan yang benar” seperti KPK dulu.



sumber : http://politik.kompasiana.com/2013/11/26/nurani-jurnalis-bicara-melawan-kpk-611310.html

Nurani Jurnalis Bicara melawan KPK | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar