Tujuan kebiri agar mandul, tidak potensial dalam pengembangbiakan. Kasihan ya kalau negara sebesar ini dikebiri ramai-ramai. Pasti dia meraung kesakitan dari ujung sabang sampai merauke. Setiap orang dengan caranya sendiri mengebiri negara ini. Kelihatan jelas betapa mandulnya negara ini. Ia tidak bisa menghasilan apa-apa. Zaman bapak Suharto kayu-kayu hutan habis dibabat dan kini tinggal padang gersang. Illegal loging, penebang liar, penambangan liar semuanya merusak lingkungan. Negara potensial menjadi lumbung padi tidak tercapai. Negara kita mandul menghasilkan beras. Kita harus mengimpor beras dari luar negeri. Lahan pertanian dijadikan lahan industri.
Dalam bidang olahraga, negara kita juga tidak menghasilkan para atlit yang gemilang. Negara dikebiri lagi dalam bidang olahraga sehingga para atlit dan pemain mandul di lapangan. Dana pembangunan dikebiri dari ujung sampai ke ujung sehingga kwalitas pembangunan menjadi murahan. Negara tidak berpotensi untuk maju melainkan kelihatan mati suri. Rakyat tetap miskin sementara pemerintah menghibur masyarakat dengan pertumbuhan ekonomi di atas meja. Sedih juga ya melihat para pejabat negara pesta pora, minum wine di atas kemiskinan rakyat.
Hampir di setiap lini. masing-masing orang berusaha mengebiri negara kita yang tercinta ini. Pendidikan juga porak-poranda diobrak abrik dengan bermacam-macam kurikulum. Ini hanya sebuah cara untuk mengebiri negara kita. Pergilah ke Israel dan lihat di sana bahwa mereka hanya memakai satu sistem pendidikan sejak zaman Musa yakni “Talmud” dan anda akan menemukan sistem pendidikan termaju di dunia hanya ada di Israel. Gonta-ganti kurikulum tidak akan menyelesaikan pesoalan pendidikan malahan hanya membuat negara ini jadi mandul. Pada akhirnya menghasilkan generasi mandul. Orientasi manusia Indonesia cuma mengejar PNS karena PNS adalah posisi aman untuk mengebiri negara. Semuanya makan dari uang negara dan bukan menghasilkan dari dirinya sendiri. Hanya masyarakat miskin yang bekerja keras menghasilkan sendiri uang demi sesuap nasi. Para konglomerat adalah patner para pejabat. Mereka adalah suporter terbaik untuk mengebiri negara ini. Belum lagi perusahan asing datang ikut mengebiri negara kita. Jadi memang masyarakat pusing melihat orang beramai-ramai mengebiri. Kapan permainan ini akan berakhir…..kita akan bersabar semoga ada akhirnya.
0 komentar:
Posting Komentar