Sekarang ini kita menjalani peradaban modern, dimana kita hanya dalam hitungan menit dapat pergi atau berbicara pada seseorang ke suatu tempat. Berbagai Informasi baik yang positif maupun negatif bisa kita peroleh dengan cepat baik melalui media cetak, elektronik maupun online. Namun sayang semua itu tak dapat mendewasakan penggunanya, malah menjadi ajang hujat menghujat sesama penggunanya antara yang pro dan kontra padahal sebagian dari mereka adalah kaum intelektual. Ada yang cuma mencari perhatian publik lewat namanya pencitraan agar terkenal tapi sayang topik yg di usung cuma mencari kesalahan orang lain yang blm pasti kebenarannya tanpa menyadari bahwa diri sendiri belum tentu lebih baik dari mereka.
Boleh saja memuji tokoh idola, tapi jangan melebihi batas tanpa di iringi dengan kritik dan saran agar idolanya tetap pada jalur yang benar karena mereka juga manusia biasa pasti pernah khilaf.
Tapi yang lebih miris lagi jika melihat di media cetak,elektronik maupun online. Koruptor layaknya seorang pahlawan yang tiap detik, menit bahkan berminggu minggu selalu dijadikan berita HEADLINES. Seolah olah media berlomba lomba memuat berita tentang koruptor tanpa moral yang selalu senyum cengengesan waktu ketahuaan merampok uang rakyat pingin rasanya melempar sandal ke mukanya, apakah hanya demi rating atau Media sudah jadi alat politik?
Coba bandingkan dengan mereka pahlawan sejati tanpa meminta gaji dan simpati rela bekerja keras demi nusa dan bangsa. Jika pun ada berita tentang mereka media hanya memberitakan mereka tak lebih hanya say hello dong abis itu selesai. Bagaimana bangsa ini bisa maju jika yang selalu tampil di media para KORUPTOR dan OKNUM yang selalu mencari cari kesalahan orang lain. Padahal ini selalu di tonton dan di lihat oleh putra/putri penerus bangsa dan apa jadinya jika prilaku blangsak mereka di tiru oleh mereka ?
penulis hanya orang biasa yang selalu penuh salah dan khilaf..
salam perantau dumay
0 komentar:
Posting Komentar