Sebut saja namanya Kamsiyah (bukan nama sebenarnya), warga desa sebelah ini mungkin punya modal berani, nekad dan pantang menyerah dalam berplolitik. Terbukit pada tahun 1999 ia mencoba peruntungan berebut kursi kepala desa di kampung halamannya dan hasilnya kalah. Tidak begitu yakin dengan kekalahannya, pada tahun 2007 ia kembali turun gelanggang menantang sang patahana berebut jabatan yang sama dan hasilnya sama seperti pilkades periode sebelumnya, kalah!
Ia ternyata bukan tipe wanita yang mudah menyerah, terbukti pada pilkades tahun 2013 ini ia kembali duduk di panggung kehormatan untuk memperebutkan jabatan sebagai orang nomor satu di desanya, dan alhasil kali ini ia memenangkan kopetisi politik yang telah lama dilakoninya. Kali ketiga ia berhasil, dan sekarang telah resmi menjabat sebagai kepala desa setelah dilantik secara resmi oleh bupati setempat telinga, pencalonan pertamanya ia mengahabiskan dana sekitar 100 juta, pencalonan kedua menghabisakan dana sekitar 200 juta, dan pencalonan ketiga ia harus merogoh kocek hingga 300 juta. Wow! Bayangkan, untuk jabatan kepala desa ia menghabiskan dana 600 juta!
Beda Kamsiyah beda pula Kasmidi, walau dari segi anggaran kabarnya beda – beda tipis, tetap saja habisnya tetap ratusan juta rupiah pula. Meski berbeda kampungnya, namun pria tetangga sebelah ini juga mengikuti proses pilkades serupa; 1999 (kalah), 2007 (kalah) dan 2013 (juga kalah). Uniknya Kasmidi selama mengikuti pilkades mendapatkan lambang yang selalu sama. Pertama; jagung, kedua; jagung, dan ketiga; juga jagung. Sampai – sampai di akhir kekalahannya pada kali ketiga dia berujar, “14 tahun menanam jagung dengan modal ratusan juta rupiah, ternyata tak ada yang bisa dipanen sama sekali. Apa saya harus menanam jagung 20 tahun biar bisa panen?!”.
Beda pilkades (mungkin) beda pula dengan pilpres. Pilpres 2014 apakah akan serupa dengan nasib Ibu Kamsiyah? Pemain lama yang akan jadi presiden. Ataukah senasib dengan Pak Kasmidi? Pemain lama tersingkir dan pemain baru yang keluar sebagai pemenangnya? Yah.. kita tunggu saja tanggal mainnya.. ok? (Agam; 15 November 2013)
Salam Kompasiana!
Yang ini terjadi di kampungnya Pak Kasmidi; Anak TK Pun Mesum Di Ruang Kelas
0 komentar:
Posting Komentar