Siapa sihh yang tidak kenal dengan Edson Aranted do Nascimento yang biasa disebut dengan Pele? Hampir semua pencita bola di seluruh dunia ini pernah mendengar nama dia meskipun mungkin banyak yang tidak melihat secara langsung kehebatan dia. Kalau Ruhut Sitompul? Saya kira, banyak orang di Indonesia ini juga mengenal atau paling tidak pernah mendengar nama dia di koran, televisi, internet, dll. Intinya, kedua orang ini sama-sama terkenal di Indonesia. Tapi mengapa saya mengambil tema Pele = Ruhut?
Kalau saya menyebutkan Pele = Ruhut, maka saya pun akan menyatakan formulasi dari ‘counterpart’ mereka yaitu Messi = Jokowi. Kenapa saya membuat dua formula tersebut? Sebetulnya formula tersebut terbentuk karena keserupaan antara sikap Pele terhadap Messi dan sikap Ruhut terhadap Jokowi. Sudah dengan jelas dan gamblang pada lingkungan masing-masing, Messi adalah pemain terbaik dunia dengan peraihan Ballon d’Or sebanyak empat kali berturut-turut yang telah diakui oleh dunia. Begitu juga dengan Jokowi, dalam satu tahun terakhir ini adalah tokoh yang paling dan paling populer di Indonesia karena prestasinya di Jakarta. Hampir semua survey menyatakan bahwa tokoh yang paling populer di Indonesia adalah Jokowi. Namun, Pele dan Ruhut adalah orang-orang yang begitu keras dan tajam untuk tidak ‘bersahabat’ di depan publik atau media dengan Messi dan Jokowi, masing-masing. Pele dan Jokowi seperti sedang melawan selera ‘dunia’. Kita begitu sering membaca bagaimana Pele yang selalu memuji-muji kehebatan pemain lain dibandingkan dengan Messi. Begitu juga, Ruhut selalu memuji kehebatan-kehebatan orang lain dibandingkan dengan Jokowi. Pun, Pele begitu sering menggangap kehebatan Messi bukanlah kehebatan Messi pribadi namun lebih karena kehebatan Barcelona. Begitu juga Ruhut, yang sering menganggap kehebatan si Jokowi dikarenakan warisan dari pejabat lama dan juga hanya ‘pencitraan’.
Mau bukti?
Berikut pernyataan-pernyataan dari Pele terhadap Lionel Messi:
- Pele: Zinedine Zidane better than Lionel Messi
- Pele: Messi is the best in the world at the moment, but he has great players around him like Xavi and Iniesta
- Pele: Lionel Messi not as good as Brazil’s Neymar
- Pele: There will be another Pele, and it isn’t Messi
- Pele: Lionel Messi is not the greatest ever player, dll
Mau bukti bagaimana sikap Ruhut terhadap Jokowi:
- Ruhut: Jakarta makin amburadul di tangan Jokowi
- Ruhut: Jokowi hanya pencitraan saja
- Ruhut: Foke lebih berhasil dari Jokowi
- Ruhut: Jangan mimpi jadi Presiden
- Ruhut: Tukang mebel tidak pantas jadi Presiden, dll
Terus terang, saya tidak tahu mengapa Pele dan Ruhut seperti menunjukan ‘kebencian’nya kepada Messi dan Jokowi? Padahal, Pele tidak ‘hidup’ di jaman Messi dan begitu juga Ruhut tidak dalam ruang lingkup yang sama dengan Jokowi. Kenapa Pele dan Ruhut dengan ‘berani’ mempermalukan diri untuk melawan suara masyarakat dunia atas prestasi Messi dan Jokowi? Neymar dan Zidane yang selama ini diagung-agungkan oleh Pele saja mengakui kehebatan Messi sebagai pemain terbaik di dunia. Presiden dan para menteri yang merupakan lingkaran dalam yang sama dengan Ruhut saja mengakui kebaikan dan prestasi dari Jokowi. Saya tentu tidak tahu motivasi dan isi hati dari Pele dan Ruhut, namun masyarakat sudah menganggap Pele sebagai the Liones Messi’s most famous hater dan Ruhut sebagai the Jokowi’s most famous hater. Benarkah Pele dan Ruhut sedang ‘mencoba’ menjadi juruselamat atas masyarakat yang mungkin dianggap tersesat oleh kedua orang tersebut? Atau, benarkah Pele dan Ruhut sedang ‘menggoreng-goreng’ figur-figur lain untuk merusak zona nyaman masyarakat? Dan satu lagi, kenapa mereka tidak berani membandingkan diri mereka sendiri dengan orang-orang yang mereka ‘benci’? Kalau menurut saya, Pele dan Ruhut sama-sama orang yang memalukan meskipun mungkin kedua orang tersebut orang-orang yang berhasil di bidangnya masing-masing.
Majulah Bangsaku!
0 komentar:
Posting Komentar