Sekedar oleh-oleh apresiasi membaca. Kali ini saya membaca ulang buku Catatan-Catatan Jurnalisme Dasar yang diterbitkan oleh Buku Kompas. Ini tentang “penulis yang baik”.
Penulis yang baik, menurut pemahaman saya, adalah pengumpul informasi yang lahap. Semua kata atau ejaan, penerapan kata atau ejaan dalam kalimat, dan pola penyusunan paragraf akan selalu diingat dan dicatat oleh penulis yang baik.
Penulis yang baik, menurut pemahaman saya, adalah ‘penggila’ lead atau kalimat pembuka. Kalimat pembuka adalah kalimat di awal kita membaca. Apabila kita merasa biasa-biasa saja saat membaca suatu tulisan atau sampai dalam beberapa detik kemudian rasa bosan mulai hinggap, nah itu dia tanda-tanda tulisan yang kita baca itu ada yang kurang. Karenanya, penulis yang baik selalu berusaha menyusun paragraf pembuka secara telaten dan teliti.
Penulis yang baik, menurut pemahaman saya, adalah orang yang pandai bercerita. Ia pintar membuat narasi. Ia juga pintar membuat tulisan yang menggugah, dekat dengan kehidupan sehari-hari, dan mencerahkan. Terkadang tulisannya disisipi anekdot sehingga ketika membacanya kita bisa santai bahkan tersenyum.Selain itu juga ia cerdas menciptakan suasana dalam tulisannya.
Penulis yang baik, menurut pemahaman saya, adalah mereka-mereka yang tahu fungsi editor yang baik, yaitu sebagai partner, bina karya, atau mitra sejajar yang bakal memberikan penulis satu pencerahan terutama dalam hal penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Dalam hal ini editor bisa menjadi “teman bincang” agar aspek bahasa tulis penulis tetap terjaga quality-nya.
0 komentar:
Posting Komentar