Intermezo :
Suatu ketika terjadi kebakaran di sebuah apartemen yang terletak di pinggiran kota Tokyo, Jepang. Komplek yang terdiri dari banyak blok ini dihuni oleh mahasiswa yang berasal dari mancanegara. Ketika alarm kebakaran berkumandang, mahasiswa dari blok Amerika segera berhamburan. Dengan kecanggihan teknologi mereka, api yang merembet di belakang apartemen berhasil dipadamkan dalam waktu 10 menit.
Tak mau kalah, mahasiswa Jepang mengerahkan robot pemadam api. Cuma butuh 5 menit untuk memadamkan api yang menjilat atap apartemen. Lebih hebat lagi mahasiswa dari Isreal, dengan kejeniusan otak mereka, mereka lari ke laboratorium kimia cukup 10 detik, mencampur bahan 50 detik, berlari lagi ke arah sumber api 30 detik dan melemparkan tabung seperkian detik dan Blar! Api padam seketika.
Semua bertepuk tangan. Tapi asap hitam pekat semakin mengepul di blok mahasiswa asal Indonesia. Semua berlarian untuk mencari tahu dan memberikan bantuan. Betapa kagetnya mereka saat sampai di suatu ruang pertemuan ternyata mahasiswa Indonesia sedang mengadakan rapat pembagian tugas! Ada yang bertugas membeli ember, ada yang bertugas memasang selang, ada yang bertugas membobol PAM, ada yang bertugas bikin proposal termasuk pencarian dana. Rapat rupanya mentok karena mahasiswa tak sepakat siapa yang pantas menjadi ketua panitia pemadaman api. Wele-wele, saat rapat usai, asrama mahasiswa Indonesia sukses menjadi arang!
Dari cerita iseng yang pernah terbaca oleh saya saat kecil dulu, terlihat sekali bangsa Indonesia adalah bangsa yang paling suka mengadakan rapat sebelum melaksanakan kegiatan apa saja, baik yang bersifat formal maupun informal. Mungkin di dunia ini Cuma bangsa kita saja yang paling hobby mengadakan rapat dan bertele-tele soal rapat. Biasanya rapat bisa diadakan sesekali tapi kita malah berkali-kali dan itupun tidak nyimpul juga karena banyaknya masukan dari sana sini. Terpaksa ketuk palu dan rapat dilanjutkan minggu depan. Dengan begitu yang namanya pembiayaan rapat selalu membengkak. Makanya wajar kalau dalam setiap proposal dana yang diajukan dalam suatu rapat nilai biaya tak terduga terkadang sangat besar.
Pengertian rapat sendiri mengacu pada beberapa sumber yang relevan diartikan pertemuan atau komunikasi yang dilakukan oleh beberapa orang untuk membahas atau menyelesaikan permasalahan yang ada. Bila pengertian rapat ini diperluas maka kita mengenal banyak sekali rapat. Ditingkat RT kita mengenal rapat Warga. Di Desa sampai kelevel tertinggi kita mengenal Musrenbang, walau didahului dengan kata Musyawarah tetap juga namanya rapat juga.
Disekolah ada juga rapat wali murid, rapat dewan guru, rapat komite, dan rapat-rapat insidental lainnya yang tidak terjadwal dan tergantung masalah apa yang ingin dibahas pihak sekolah.
Bila kita perluas lagi maknanya maka kita akan mengenal juga bentuk baru rapat seperti sosialisasi plus tanya jawab, pelatihan, seminar, workshop, apapun label dan namanya tetap tujuannya mengadakan pertemuan antara dua orang atau lebih yang sifatnya ingin membahas, menyampaikan, atau menyelesaikan sesuatu dan artinya bisa disebut rapat juga.
Wow, sekarang negara ini sedang ketar-ketir oleh isyu penyadapan. Lagi-lagi rapat akan digelar beberapa kali untuk mengambil keputusan yang sifatnya prinsip. Boleh-boleh saja asal hasilnya bukan ditaruh dilemari kerja pengambil keputusan.
Perbanyak Kerja Nyata dan Silaturahim, Kurangi Rapat!
# Menulislah Untuk Indonesia
0 komentar:
Posting Komentar