harga genset honda

Konvensi Demokrat Sepi, Peserta Disalahkan


Gaung konvensi capres Demokrat memang takterdengar di masyarakat akar rumput. Masyarakat seolah takpeduli dengan upaya Demokrat menjaring capres terbaik untuk 2014 melalui mekanisme demokrasi ini. Sepinya pesta demokrasi ala Demokrat ini serta-merta membuat politisi Demokrat geram. Salah satunya adalah Nurhayati Ali Assegaf, Wakil Ketua Umum Partai Demokrat. Bukannya bertanya diri, ia malah munumpahkan kesalahan ini kepada para peserta konvensi. Menurutnya, peserta konvensi tidak maksimal dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat padahal partai sudah memberikan kesempatan dan fasilitas untuk itu.


Apa yang disampaikan oleh politisi Demokrat ini, ibarat pepatah: muka buruk cermin dibelah. Seharusnya, Demokrat bisa belajar dan bertanya diri terlebih dahulu sebelum menumpahkan kesalahan kepada peserta konvensi. Pertanyaan yang lebih relevan seharusnya: ada apa dengan partaiku sehingga konvensi yang diselenggarakan oleh partaiku ini sepi peminat?


Salah satu jawaban yang bisa diberikan adalah kekecewaan masyarakat Indonesia terhadap partai penguasa. Masyarakat sudah mengalami titik jenuh dan rasa kurang percaya kepada Partai Demokrat yang katanya mengedepankan politik bersih, cerdas, dan santun. Ketiga hal ini makin hari makin jauh dari harapan. Gonjang-ganjing yang terjadi dalam tubuh partai berlambang mersi akhir-akhir ini justru memperlihatkan hal yang sebaliknya.


Slogan untuk mengatakan “tidak terhadap korupsi” dianggap rakyat hanya berupa slogan/pepesan kosong belaka. Karena faktanya, masyarakat Indonesia melihat bahwa justru partai penguasa yang diharapkan keteladanannya dalam memerangi praksis korupsi di negeri ini malah para kadernya banyak tersandera kasus korupsi. Rakyat seperti merasa dikhianati. Keteladanan yang bermuara dari integritas kesesuain antara slogan dan praksis itulah dilihat rakyat hilang dari partai ini. Inilah yang menimbulkan apatisme masyarakat terhadap ajang konvensi.


Oleh karena itu, usaha Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudoyono (SBY) mengganti dan memperkenalkan tagline baru Partai pada acara temu kader di Sentul Internasional Convention Center (SICC) pada akhir Oktober silam sepertinya belum membuahkan hasil. Di akhir rapat tersebut, SBY memperkenalkan Tagline baru Demokrat: ‘Berbenah, Maju, Tingkatkan Kesejahteraan Rakyat.’


Daripada sibuk mencari kambing hitam, lebih baik Demokrat lebih berkaca diri dan berbenah sesuai dengan tagline baru dari Sang Ketum. Berbenahlah selagi masih ada waktu beberapa bulan ini di akhir masa kekuasaan sebelum 2014. SBY harus lebih mendengarkan juga keluhan, kritikan dan masukkan rakyat selama ini dan bekerja keraslah untuk mengembalikan kepercayaan masyarakat Indonesia yang sudah masuk pada titik jenuh. Kurangi model-model komunikasi politik yang vulgar ala Ruhut dan Sutan Batagona yang cedrung membela Demokrat secara membabi buta.


Apa yang dilakukan oleh SBY beberapa bulan terakhir ini sangat penting mendongkrak citra Demokrat di mata publik.


Daripada sibuk mencari kesalahan dan menuding peserta konvensi, lebih baik para politisi Demokrat menjadikannya sebagai ‘cermin besar’ untuk berkaca diri dan berbenah. Yah, berbenahkan selagi masih diberi waktu.


Rakyat menunggu bukti dari tagline baru: ‘berbenah, maju, dan sejahterhkan rakyat’-mu itu!


Sumber:


Konvensi Sepi


Tagline Baru Demokrat



sumber : http://politik.kompasiana.com/2013/11/19/konvensi-demokrat-sepi-peserta-disalahkan-610787.html

Konvensi Demokrat Sepi, Peserta Disalahkan | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar