harga genset honda

Rasa Sinetron Kita


1384757754154019993


Bertaburannya artis sinetron yang secara wajah tidak nyambung dengan peran yang dilakoninya akan berdampak pada ilustrasi cerita. Tebak saja! Jadilah wajah rakyat kecil yang diperankannya bukan wajah situasi sehari-hari, seperti wajah kernet yang cantik dan tubuh terawat, atau sopir angkot dengan tubuh atletis tapi rupawan, sangat jauh dari realita. Memang terlalu banyak tontonan sinetron kita dibuat dengan cerita yang tidak sehari-hari. Apa yang dijual di sinetron kita adalah mimpi.


Cerita seorang direktur yang ban mobilnya kempes dan terpaksa naik angkot. Astaga! Ternyata sang kernet wanita tomboy, setara pula dengan kecantikannya model iklan shampo. Bisa ditebak jalan ceritanya, Direktur jatuh cinta dengan kernet dengan perjalanan cinta yang tidak mulus. Karena disana ada intrik racun-meracun, culik-menculik, yang diarahkan dua sejoli tersebut. Penjahatnya juga ganteng dan cantik-cantik. Disana juga ada tokoh pembantu yang juga cantik.


Memasang wajah ganteng dan cantik sebagai pemeran termasuk hitung-hitungan pasar. Lihat artis disekitar Si Doel anak sekolahan sebagai contoh tontonan, tidak terlalu banjir wajah gadis sampul, sehingga cantiknya Maudy Koesnaedi dan Cornelia Agatha terasa masuk akal ketika bertabrakan dengan wajahnya Mandra, Basuki, juga Pak Tile misalnya.


Wajah dan lagak mereka seakan-akan ada dan sehari-hari. Masih ada harapan bagi kita untuk ketemu pecinta burung yang mirip Basuki, juga orang gondrong yang mirip Mandra, tapi ketemu wanita pengasong koran yang secantik Soimah jelas tidak ada - karena Soimah itu tergolong wanita Indonesia yang cantik, ketika tidak sedang melawak tentunya. Karena sinetron Si doel dibuat tidak berdasarkan cerminnya orang yang mimpi hidup serba sempurna. Kalau Si Doel dibuat versi lagi dengan aktor dan aktris wajah-wajah supermodel, pasti kurang mengena dihati pemirsa Indonesia. Yang rata-rata menganggarkan bensin seliter untuk motor cicilannya.


Angkot sudah pasti sering lewat dan kita lihat sehari-hari, sekaligus kernetnya. Tapi angkot lewat dengan kernet cantik dan membuat Direktur jatuh cinta memang hanya ada di sinetron yang jualan mimpi. Anak sekolah SMA serba gadget dengan mobil bapaknya yang mewah memang ada, seperti dalam tayangan sinetron kita, tapi jumlahnya lebih banyak yang miskin. Dan tentu memprihatinkan jika diantara pemirsa televisi dari kelas ekonomi disuguhi sinetron-sinetron yang tidak menggugah, sedangkan kehidupan di sinetron kita semakin tidak realistis dengan tingkat kesejahteraan pemirsa Indonesia yang mayoritas masih hidup pas-pasan.


Kita tunggu, sampai kapan cerita racun-meracun dan culik-menculik demi warisan tidak laku lagi sebagai tontonan. Tapi tunggu dulu, kisah kernet seksi atau penjual martabak cantik masih diminati paling lama sepertinya.



Selamat beraktivitas!



sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2013/11/18/rasa-sinetron-kita--609011.html

Rasa Sinetron Kita | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar