Setibanya di kantor, saya mendapatkan pesan dari seorang teman wanita yang sedang menjalankan magang di salah satu perusahaan iklan di Jakarta. Dia menanyakan bagaimana tentang fee untuk karyawan magang, apakah diberitahu pas interview atau dadakan saja. Setelah mengobrol cukup lama, saya terkejut karena fee yang diberikan perusahaan tersebut berbeda dengan tahun lalu. FYI saja, teman saya tahun lalu juga magang di tempat magang teman wanita saya ini, fee yang ditawarkan tahun lalu adalah satu juta. Namun teman wanita saya hanya mendapat setengah dari tahun lalu. Kerjanya? Ya tidak ada bedanya dengan karyawan tetap, teman wanita saya juga kena lembur dan pulang malam terus.
Sampai detik ini, saya masih tidak mengerti tentang fee pembayaran di perusahaan iklan untuk anak-anak magang. Kebetulan saya tahun lalu juga magang, saya mendapatkan fee yang tidak sebanding dengan apa yang saya kerjakan di kantor dahulu. Memang sih magang kebutuhan mahasiswa tingkat akhir, agar bisa memenuhi standar nilai kelulusan, tapi kan perusahaan tersebut juga membutuhkan tenaga anak magang untuk membantu karyawan tetapnya. Kalau sama-sama saling membutuhkan, mengapa tidak bisa memanusiakan anak magang?
Entah hal tersebut terjadi di semua kantor perusahaan iklan atau tidak, yang jelas pengalaman saya dan teman-teman saat magang di perusahaan iklan, fee nya selalu tidak sebanding dengan kerjaannya. Saya suka iri dengan industri lain seperti perbankan, akuntansi, dllnya, mereka sangat memanusiakan anak magang. Bahkan teman saya yang kuliah di jurusan akuntansi, waktu magang mendapatkan fee satu setengah juta. Cukup besar kan untuk anak magang?
Saya berharap teman-teman di industri periklanan membaca tulisan saya ini. Tulisan saya ini mewakili perasaan kebanyakan anak magang di Industri iklan, yang notabene memiliki tekanan sangat besar. Anak magang itu juga manusia, mereka layak diberikan fee yang sesuai atas pekerjaan berat yang kalian berikan.
0 komentar:
Posting Komentar