Beberapa waktu lalu saya nonton tv. Sambil cari acara bagus, entah kenapa aku tertarik pada sebuah acara penelusuran pers pada sebuah stasiun TV.
Di tengah gegap gempita politik negeri ini ( maklum tahun depan Pemilu ), acara tersebut menampilkan sebuah penelusuran yang membuat saya miris, mudah-mudahan ada caleg yang juga lagi nonton. Penelusuran tentang praktek perdagangan manusia (khususnya Perempuan) anak bangsa ini. Dan itu bukanlah berita pertama yang saya dapat mengenai perdagangan Manusia (perempuan.baca) di negeri ini, dan sepertinya juga tidak akan menjadi yang terakhir.
“Wanita adalah tiang/soko guru sebuah bangsa”. Tapi kenapa setiap tahunnya sekitar ribuan wanita-wanita bangsa ini dengan mudahnya menjadi korban. Penyebabnya pun macam-macam. Ada kekerasan dalam rumah tangga(KDRT), Kekerasan dalam masyarakat, sampai Kekerasan terstruktur.
Salah satu contoh adalah kasus perdagangan manusia yang sebagian besar korbannya adalah wanita. Pasarannya pun buakan Cuma di dalam negeri, tapi sudah merambah pasar mancanegara. Seakan-akan mereka nsudah menjadi salah satu komoditi andalan untuk ekspor non migas negeri ini. Para perempuan tersebut pun dijajakan dengan berbagai macam cara, entah itu lewat jalur illegal maupun legal. Bahkan ada yang memakai kedok sebagai penyalur Tenaga Kerja Wanita (TKW). Ternyata perempuan begitu tidak berharga di Negeri ini.
Atau jangan – jangan ini adalah sebuah pertanda bahwa sebenarnya kondisi ekonomi sebagian besar masyarkat kita sangat rendah. Sehingga segala cara dihalalkan untuk mendapatkan uang.
Saya lalu bertanya kemana para pemimpin Negeri ini? Kemana penegak Hukum, yang katanya selalu melindingi dan mengayomi? Kemana para Orang Tua? Kemana perginya para pemuka Agama? Kemana LSM dan aktivis feminisme yang biasanya sering berteriak sana sini? Dimanakah kalian semua, Atau jangan-jangan kalian terlibat lagi????????
0 komentar:
Posting Komentar