harga genset honda

Penyadapan itu keterlaluan, Australia!


Headline-headline surat kabar dan berita online di Indonesia masih diwarnai oleh berita tentang penyadapan yang dilakukan oleh Australia terhadap Indonesia, lebih tepatnya penydapan terhadap Pak SBY, Ibu Negara Ani Yudhoyono beserta para pembesar negeri ini. Berbagai pendapat mulai bermunculan terkait sikap Australia yang enggan meminta maaf mulai dari kecaman sampai dengan perkataan “kita mesti instropeksi diri, jangan salahkan bangsa asing kalau mereka tak menaruh hormat kepada kita”.


Penurut saya pada hakikatnya penyadapan itu adalah masalah yang tak lazim, saya setuju pada pendapat pertama. Ini menyangkut keamanan negara, ini bukan urusan politik, ekonomi, sosial, pendidikan atau lainnya, ini masalah keamanan yang berarti masalah hidup-mati suatu negara. Bila tetangga kupingnya sudah sampai ke “kamar” kita, memang sewajarnya kita marah, karena itu dianggap intervensi yang terlalu jauh terhadap kedaulatan kita.


Saya sendiri heran, mestinya Australia mengerti benar akan sifat negara tetangganya, Indonesia. Negara-negara Asia sejenis Indonesia adalah negara yang amat sensitif terhadap isu kedaulatan, namun nampaknya Australia enggan bersikap “legowo” terhadap kenyataan tersebut. Mestinya sejarah panjang diplomasi Indonesia-Australia bisa digunakan oleh pejabat-pejabat Negeri Kanguru sebagai acuan dalam bertindak. Kita tentunya masih ingat peristiwa kemerdekaan Timor-Timur tahun 1999 yang banyak kalangan berpendapat itu “didekengi” oleh Australia. Kita tentunya juga pernah merasa bersalah terhadap Australia ketika nyawa warga negara Australia banyak yang jadi korban dari Bom Bali I dan Bom Bali II. Belum lagi masalah separatis Papua dan pencari suaka. Sikap Tony Abbott yang enggan meminta maaf itu sangatlah disayangkan karena itu bisa mengurangi tingkat kepercayaan orang Indonesia terhadap tetangganya ini.


Mestinya Abbott sudah belajar banyak dari John Howard, Kevin Rudd dan Julia Gillard tentang bagaimana seharusnya “menjinakkan” Indonesia, dan sayangnya ia bukanlah fast-learner dalam sikap berdiplomasi terhadap bangsa Timur. Australia mesti mahfum kalau ia harus menanggalkan egoisme diplomasinya yang masih berorientasi kebarat-baratan. Ini Asia Bung, kiat lebih mengutamakan kesopanan dan ke-legowo-an, bukan keangkuhan seperti negara-negara barat sering praktekkan dalam kehidupan diplomasinya.



sumber : http://politik.kompasiana.com/2013/11/22/penyadapan-itu-keterlaluan-australia-610257.html

Penyadapan itu keterlaluan, Australia! | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar