harga genset honda

Kaukus Caleg Bersih


Pemilu Anggota Legislatif sudah tinggal beberapa bulan lagi. Seluruh calon anggota legislatif (caleg) telah bersiap-siap melakukan berbagai upaya untuk mendulang suara pemilih. Banyak caleg yang telah melakukan berbagai cara untuk menarik simpati rakyat. Dari pemasangan gambar sampai kegiatan riil di masyarakat.


Baru-baru ini ada yang menarik dari dinamika perhelatan pemilu legislatif kali ini di Kabupaten Kulon Progo, Daerah Istimewa Yogyakarta. Munculnya insiatif dari kumpulan caleg berupa Kaukus Caleg Bersih. Inisitaif ini digagas oleh beberapa caleg dari partai politik peserta pemilu. Munculnya inisiatif ini dilatar belakangi oleh keprihatinan dimana dalam setiap perhelatan pesta demokrasi masih banyak terjadi praktek-praktek money polictic. Ini mengakibatkan seringkali caleg yang mempunyai kapabilitas seringkali dikalahkan oleh caleg yang tidak begitu bagus tetapi didukung kekuatan finansial yang kuat. Harapannya dengan adanya Kaukus Caleg Bersih ini para caleg yang tergabung di dalamnya tidak lagi melakukan hal-hal yang bisa menodai berjalannya Pemilu ini seperti money politic, dll.


Saya melihatnya ada dua sisi dari fenomena ini. Yang pertama, gagasan dan inisitif pembentukan Kaukus Caleg Bersih ini perlu di aparesiasi sebagai sebuah terobosan positif yang dilakukan oleh politikus lokal. Dengan inisitaif ini menunjukkan bahwa ada etikat baik dari di kalangan caleg di daerah untuk membuat pesta demokrasi ini berjalan dengan baik bersih dan adil, fair.


Dengan Kaukus Caleg Bersih ini menjadi semacam komitmen antar caleg untuk tidak melakukan praktek-praktek yang menciderai pesta demokrasi yang sedang digelar. Ini menjadi semacam ikatan moral dari caleg untuk bertarung secara fair. Publik masyarakat akan menilainya dan memilih berdasarkan kualitas dan track record masing-masing caleg. Bukan seberapa besar nominal uang yang diterimanya dan jasa yang dijanjikan.


Kaukus ini menunjukkan bahwa masih ada politikus yang baik dengan komitmen untuk tidak melakukan hal-hal yang bisa mencoreng berjalannya Pemilu yang bersih. Masih ada harapan dari politikus semacam ini untuk memperbaiki kinerja DPRD ketika mereka bisa berada di parlemen. Kaukus ini bisa menjadi contoh yang baik bagi daerah-daerah yang lain yang menginginkan berjalannya Pemilu dengan bersih.


Mudah-mudahan ini bukanlah hanya sebagai salah satu cara untuk menampilkan pencitraan semu di muka publik untuk menarik simpati rakyat. Salah satu trik politik yang bisa mengelabui penilaian masyarakat. Jikalau ini yang terjadi maka tidak ada bedanya dengan yang lain.


Tapi sayangnya insiatif ini tidak mendapat respon yang cukup baik dari para caleg lainnya. Dari 406 orang caleg yang terdaftar, hanya 15 orang yang ikut tergabung dalam Kaukus Caleg Bersih itu. Dengan prosentase kurang dari 4 % dari caleg yang terdaftar, hal ini patut di sayangkan. Inisiatif ini seakan dianggap angin lalu saja oleh caleg yang lain.


Menurut saya, ada beberapa kemungkinan yang menyebabkan para caleg lain tidak tergabung mengikuti Kaukus Caleg Bersih ini.


Pertama , tidak maksimalnya penggalangan komitmen dari para inisiator kaukus terhadap caleg yang lainnya.


Kedua, adanya kecurigaan dari caleg yang lain bahwa inisiatif ini akan dijadikan sebagai salah satu strategi dalam pencitraan yang akan dijadikan modal untuk menarik simpati rakyat.


Ketiga , para caleg telah melakukan persiapan-persiapan strategi yang masih menggunakan cara-cara lama yang beraroma money politic. Dengan komitmen yang dilontarkan oleh kaukus jelas tidak selaras dengan strategi mereka dalam meraup suara pemilih. Maka mereka memutuskan untuk tidak bergabung dalam kaukus.


Dengan minimnya caleg yang tergabung dalam kaukus ini menimbulkan rasa pesimisme bagi masyarakat bahwa pemilu akan berjalan bersih dari praktik money politic. Dengan begitu diperkirakan berjalannya Pemilu yang akan datang tidak jauh seperti pada pemilu-pemilu yang lalu. Besar kemungkinan berjalannya Pemilu akan masih dipenuhi dengan praktik money politic dalam masyarakat.


Dan pemilu hanyalah akan menjadi acara ritual bagi-bagi ‘rezeki’ sesaat setiap lima tahunan. Tidak lebih dari itu.


Kulon Progo, November 2013



sumber : http://politik.kompasiana.com/2013/11/16/kaukus-caleg-bersih-609805.html

Kaukus Caleg Bersih | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar