Merdeka.com - Sejak bergulir tahun 2008, Kasus Bank Century hingga kini mangkrak dan belum menemukan titik cerah dalam mengungkap siapa aktor intelektual di balik pencairan dana yang merugikan negara hingga Rp 6,7 triliun itu. DPR telah membentuk Panitia Khusus hingga Tim Pengawas (Timwas) Bank Century untuk mengawal jalannya proses penegakan hukum dalam mengungkap skandal tersebut.
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) juga telah menetapkan dua tersangka pejabat Bank Indonesia (BI) yakni. Siti Chalimah Fadjriyah dan Budi Mulya. Namun langkah KPK tersebut lagi-lagi mendapat kritik keras dari berbagai kalangan. Karena, Siti Fajriyah dan Budi Mulya dinilai bukanlah aktor utama yang serta merta dapat mencairkan dana sebanyak Rp 6,7 triliun. Entah kesulitan apa yang dialami oleh KPK hingga lima tahun bergulir belum juga dapat diselesaikan.
Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) akhirnya angkat bicara soal skandal Century. Kalla mengatakan, bahwa dalam mengungkap siapa dalang di balik pencairan dana Bank Century bukan merupakan hal sulit dilakukan. Dia menyebut, kasus ini mudah diungkap dengan menggali fakta dengan mencari siapa yang menyetujui pencairan dana bailout tersebut.
“Kasus Century kan karena ada pengeluaran uang yang tidak wajar. Ditelusuri di situ saja. Siapa yang kasih perintah keluar uang? Uangnya ke mana? Sebenarnya sangat mudah membuka kasus ini (Century). Dalam banyak kesempatan, saya selalu katakan seperti itu. Follow the money!” tulis JK dalam akun twitternya @JK_Kita, Senin (11/3) malam.
Kalla mengungkapkan, dana yang dikeluarkan BI untuk menyelamatkan Bank Century bukanlah dana yang kecil. Sehingga bukan hal sulit untuk ditelusuri, terlebih, lanjut JK, uang sebesar Rp 2,5 triliun dapat dikeluarkan hanya dalam waktu dua hari.
“Dana bailout Bank Century kan bukan uang kecil. Saya ingat persis, uang untuk Bank Century mencapai Rp 2,5 triliun hanya dalam dua hari. Kalau tidak salah harinya, antara Jumat, Sabtu atau Senin. Setelah tanggal 20 atau 21 (November 2008),” lanjut JK.
JK pun merasakan banyak terjadi kejanggalan dalam kasus Bank Century. Dia merasa aneh ketika saat mendapatkan pelaporan terkait Century nyatanya bank milik Robert Tantular pada waktu itu, justru harus memakan biaya hingga triliunan rupiah. Padahal, kata JK, awalnya Century hanya butuh suntikan dana sebesar Rp 630 miliar.
“Setelah terjadi lonjakan talangan Bank Century, muncul kepanikan. Barulah saya dilapori. Ini Bank seperti orang luka kemudian dioperasi. Untuk talangan Bank Century, cuma butuh dana sekitar Rp 630 miliar. Ternyata dalam dua hari uang yang keluar sudah Rp 2,5 triliun,” tulis JK lagi.
Selain itu, politikus senior Golkar ini juga mengungkapkan kejanggalan lainnya dalam kasus Century. JK menambahkan, saat diperiksa, Robert Tantular mengaku hanya butuh dana talangan sebesar Rp 1 triliun. Namun nyatanya BI malah mengeluarkan uang sebanyak Rp 2,5 triliun.
“Orang minta Rp 1 triliun, tapi kok diberi lebih? Angkanya sampai Rp 6,7 triliun. Siapa yang beri perintah?” cetus JK.
Oleh sebab itu, JK meminta agar KPK menelusuri siapa orang yang memberikan perintah untuk mencairkan dana sebesar itu. Menurut JK, bukti dan dokumen yang telah dihimpun KPK, serta audit BPK dalam kasus ini pun sudah cukup mendukung pengungkapan kasus ini.
“Kalau soal data-data, informasi atau dokumen kan sudah lengkap. Bahkan ada audit forensik BPK, lebih jelas lagi. Ini harus diungkap, kenapa bisa bleeding terus? Siapa yang instruksikan untuk suntik dana terus? Lalu, ke mana uangnya? KPK tinggal menelusuri siapa otoritasnya kan jelas. Siapa yang tanda tangan dalam proses pencairan dana bailout Bank Century,” tandasnya.
http://www.merdeka.com/politik/jusuf-kalla-mudah-ungkap-kasus-century-follow-the-money.html
0 komentar:
Posting Komentar