Bocah di Desa Tanjung Dalam Kecamatan Curup Selatan, Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu sedang bermain adu gasing
Kompasioner, pernah dengar permainan Adu Gasing? Di daerah kalian masih ada gak permainan adu gasing dari kayu itu? Jawabannya kalaupun ada mungkin sudah jarang ditemukan kali ya? Adu Gasing merupakan salah satu jenis permainan tradisional anak-anak yang mengadukan satu gasing dengan gasing lainnya (lawan). Adu gasing dari kayu ini mungkin hampir hilang ditelan zaman. Pun ada, tapi hanya bisa dijumpai dan dipermainkan oleh anak-anak desa. Gasing itu terbuat dari kayu batang kopi yang diukir kerucut dan diberi tangkai sekitar 1 - 1,5 cm. Sedangkan untuk diamater badan gasing itu paling besar berukuran 5 - 6 cm. Tangkai gasing itu berfungsi untuk menggulung benang atau tali untuk memutar gasing. Nah ukuran gasing dibuat sesuai selera. Sedangkan tali/benang gasing itu dari tali berbahan kain sepanjang 1 - 1,5 meter yang dijalin kepang agar tidak pecah atau terurai.
Cara bermainnya tidaklah sulit. Tangkai gasing dililitkan tali lalu gasing dihempaskan ke tanah dan harus mengena gasing lawan. Catatan, harus ada gasing utama yang dihempas duluan sebagai pancingan gasing lawan lainnya. Sebelum gasing diadu, biasanya dibuat garis lingkaran atau kotak sebagai batas area putaran gasing. Kalau gasing itu keluar garis, berarti kalah. Nah gasing yang menang, gasing yang putarannya lama dan bisa mengalahkan (berhentikan) putaran gasing lawan serta tidak keluar dari area.
Permainan ini masih bisa dijumpai di salah satu desa di tempat tinggalku di Kabupaten Rejang Lebong Provinsi Bengkulu tepatnya di Desa Tanjung Dalam Kecamatan Curup Selatan. Saya sendiri menjumpai permainan yang asyik ini ketika saya liputan di desa tersebut. Tanpa sengaja saya melihat bocah-bocah kisaran umur 7 - 10 tahun sedang bermain adu gasing itu di pelataran salah satu rumah mereka. Salah seorang diantara bocah-bocah itu bernama Yoga. Karena saya nilai ini hal yang unik, saya pun menghampiri bocah-bocah itu dan untungnya Yoga bersedia ditanyai seputar permainan adu gasing itu. “Kalau mau lebih seru pakai taruhan, Om. Taruhannya gasing yang kalah diambil dan jadi hak milik yang menang,” kata Yoga sembari menghempaskan gasingnya ke tanah.
Ngomong-ngomong, karena judul tulisan ini Gasing vs Gadget, sekarang kita bahas Gadget. Menurut Wikipedia, Gadget (atau gawai, acang) adalah suatu peranti atau instrumen yang memiliki tujuan dan fungsi praktis spesifik yang berguna yang umumnya diberikan terhadap sesuatu yang baru. Gadget dianggap dirancang secara berbeda dan lebih canggih dibandingkan teknologi normal yang ada pada saat penciptaannya. Arti sederhananya adalah perangkat tehnologi komputer dan informasi yang ada saat ini dan yang selalu terbarukan. Itu loh, seperti PC tablet, I-phone, Ipad, smartphone dan lainnya. Dari perangkat (gadget) inilah di dalamnya banyak menu program (software) termasuk semua jenis permainan. Pun belum ada, bisa didownload (unduh). Ada yang berbayar dan ada juga yang gratisan.
Mungkin pemandangan para pengguna gadget ini lebih banyak dijumpai di kota. Dan jangan heran pula, jika pengguna gadget ini bukan hanya orang dewasa, remaja atau bocah. Melainkan ada yang masih usia balita (bawah lima tahun) namun sudah super lincah memainkan perangkat elektronik canggih ini. Eitss… jangan-jangan bisa saja permainan adu gasing itu sudah ada softwarenya dan bisa dimainkan di gadget. Bisa jadi loh!!! Karena, apa sih yang tidak mungkin di dunia ini apalagi di zaman yang luar biasa canggihnya? Meskipun ada, tapi tetap saja seni dan kenikmatan cara bermain adu gasing itu, sangat beda.
Tapi Brur…saya sendiri juga sering main adu gasing ini di rumah sama Ifadh, anak lelakiku yang baru berusia 5 tahun awal November kemarin. Tapi gasingnya dari plastik dan ukurannya kecil, hadiah ciki-ciki. Cara mainnya cuma dipelintir pake jari alias gak pake tali. Memang ada juga sih gasing mainan dari plastik yang ada lampu warna-warninya kalau sedang berputar. Gasing itu sudah banyak juga dijual di Toyshop. Tapi lagi-lagi, seni dan kenikmatan cara bermain adu gasing itu, tetap saja beda. Lebih asyik gasing dari kayu (tradisional) dong!!
Salam gasing….Swzziiiinggggg!!!!
0 komentar:
Posting Komentar