harga genset honda

Ketika Jogja kehilangan hati Nyaman


Sesuai dengan judul yang saya tulis, saya menilai sekarang jogja sudah kehilangan rasa nyaman yang dulu menyelimuti kota ini. Kota yang terkenal akan kota budaya, kota wisata, dan kota pelajar ini, sekarang telah berganti wujud. Masih terekam dibenak saya waktu kecil jogja masih jarang ada kemacetan, jarang ada ribut-ribut yang meresahkan warga jogjakarta.


Dimanakah “ Yogyakarta Berhati Nyaman “ ???



Sekarang jalan-jalan jogja sudah mulai padat dengan kendaraan, disetiap weekend pusat kota menjadi ramai dan macet. Tak hanya itu jika anda pagi-pagi beraktifitas jangan kaget klo ada pengalihan jalan karena jalanan sudah penuh dan macet. Transportasi umum /masal di jogja memang saya akui kurang, transjogja memang ada tetapi jumlah dan jangkauan edarnya tak cukup untuk mengcover wilayah-wilayah jogja. Angkutan umum lainnya seakan mati ditinggal para penumpangnya. Saya berharap sekali pemerintah kota segera melakukan aksi nyata untuk hal tersebut agar kota ini terselamatkan dari bahaya kemacetan yang parah seperti yang dialami oleh saudara kita di ibukota negara sana.


Lahan-lahan dijogja sepertinya telah berganti wujud seiring jaman, bangunan beton yang menjulang semakin banyak. Bahkan disejumlah pinggiran kota jogja saja mall-mall dan apartemen baru sedang dalam tahap pembangunan. Kemanakah orang-orang jogja???? Apakah nantinya kota jogja menjadi milik investor yng kurang memperdulikan budaya dan kenyamanan jogja???? Merapi dan merbabu yang sering kita pandang dan jadi ikon wisata pun akan susah kita lihat, terhalang tembok2 besar. Mari kita serukan “ save jogja “. Seperti kasus sebelumnya tentang “ jogja ora didol ” saya setuju akan hal tersebut. Sebagai orang jogja mari kita bangun kembali kenyamanan kota ini.


Pelajar, mahasiswa dan pendatang dijogja sangat banyak. Namun tak sedikit pula yang memberikan efek negatif bagi jogja. Oknum-oknum tersebut menodai kenyamanan kota ini. Tak sedikit perantau yang mebikin ulah dikota ini masyarakat terganggu akan hal tersebut. Mari sebagai masyarakat, kita seharusnya bisa memposisikan diri dimanapun kita berada, “ dimana langit dijunjung, disitu bumi dipijak “. Mahasiswa yang ke jogja untuk belajar ayo tunjukkan prestasi, jangan hanya kedok sebagai mahasiswa tetapi disni seenaknya. Ini kota kami tolong hargai kami.


Maaf apabila tulisan diatas ada yg tersinggung, saya hanya ingin kota ini kembali nyaman seperti selogan yang terpampang di setiap sudut kota jogja.


#Oranje



sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2013/11/19/ketika-jogja-kehilangan-hati-nyaman-609503.html

Ketika Jogja kehilangan hati Nyaman | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar