Iri hati adalah sikap dan suasana batin yang dapat ditawar oleh siapapun. Semua orang pasti mengalaminya dan tidak semua orang mampu mengolah batin tersebut untuk menjadi sebuah energi baru. Menyimpan perasaan dengki atau cemburu diakibatkan oleh perbadingan pola hidup, cara berpikir orang lain dengan diri sendiri adalah iri hati. Usaha untuk menyamakan diri dengan orang lain bahkan lebih dari orang lain adalah sikap dasar yang perlu dikembangkan secara positip. Tetapi ketika orang tak mampu untuk mengejar ketertingalannya akan muncul sikap iri hati.
Berhadapan dengan seorang Jokowi-Ahok, Sang Gubenur dan Wakil Gubenur Jakarta perlu memahami dan mengikuti aliran pola pikir dan cara kerja kedua tokoh ini. Barangkali sulit bagi seorang politikus muda atau tua sekalipun untuk merebut sukses gemilang seperti yang mereka kerjakan selama ini. Permainan cantik yang mereka tawarkan untuk kemajuan Jakarta tetap dipuji banyak orang. Sementara lawan politik akan mengambil sikap untuk melawan Jokowi-Ahok dengan berbagai cara. Sikap ini hanya semata-mata menghabiskan banyak energi karena tak mungkin menghasilkan sesuatu yang berbauh positip.
Sikap membetengi diri pada kemajuan yang nyata sangat membantu masyarakat tak mungkin di sangkal. Oleh karena itu Jokowi-Ahok seolah-olah terbang di atas langit ketujuh tanpa berpikir bahwa mereka akan jatuh terkapar di tanah. Oleh karena itu jika ada orang yang bekerja untuk membentengi lajunya Jokowi menjadi Presiden 2014 sebaiknya mengurungkan niat ini. Berusahalah berdamai sebelum terlambat. Sikap benci dan iri hati kepada orang yang berbuat baik hanya menghabiskan energi. Dan jika energi itu habis maka jalan terakhir adalah dengan cara preman dan itu sangat tidak santun dalam kehidupan politik bangsa ini.
0 komentar:
Posting Komentar