Petak umpet, gobag sodor, main kelereng/gundu, egrang, gasing dll adalah salah satu permainan tradisonal saya sewaktu masih kecil, permainan yang sederhana dengan biaya yang minim untuk membuatnya, atau bahkan tidak butuh biaya untuk jenis permainan tertentu. Permainan yang sederhana ini penuh filosofi, mengajarkan rasa kebersamaan, menumbuhkembangkan anak seiring usianya, menjalin rasa solidaritas, membentuk jiwa sosial dan lainnya. Tapi mungkin bisa jadi anak-anak sekarang menganggap permainan seperti di atas adalah mainan kampungan.
Sekarang di zaman yang serba canggih, di era teknologi dan informasi yang pesat saat ini, terasa sulit untuk mendapatkan atau melihat anak-anak kecil yang sedang memainkan permainan-permainan tradisional. Yang ada sering dijumpai adalah anak-anak yang bermain gadget-gadget seperti tablet, playstation, X-Box, Mobil remote control dan permainan yang serba canggih lainnya. Permaianan yang notabene harganya mahal, bahkan adakalanya permainan ini yang membuat ketagihan dan sampai lupa waktu dalam memainkannya. Namun permainan tersebut di minati anak-anak jaman sekarang.
Ada perasaan khawatir di dalam hati, kekhawatiran takut hilangnya permaianan tradisional sebagai salah satu budaya bangsa Indonesia, ketakutan generasi mendatang yang tidak kenal permainan tradisonal yang pernah dimainkan oleh orang tua mereka dahulu.
Tapi ada juga orang yang masih peduli terhadap permainan tradisional, dengan cara membuat musium mini sebagai kolektor permainan tradisional, membuat kegiatan pengenalan alat ataupun permainan tradisional melalui lomba, pameran dll. Harapanku semoga permainan ini tetap lestari meskipun mulai tergerus oleh deru teknologi dan informasi yang semakin tinggi. Semoga masih ada orang-orang yang peduli akan salah satu budaya negeri ini sehingga dikemudian hari tidak ada negara lain yang mengklaim budaya (permainan tradisional) kita.
0 komentar:
Posting Komentar