Di dunia ini ada 3 OS terkenal untuk komputer desktop, yaitu Linux, Mac OS, dan Windows (diurut sesuai abjad). Ketiga OS tersebut menguasai lebih dari 90 % OS yang dipakai di seluruh dunia. Begitu juga untuk yang versi mobile (baca smartphone), disitu ada Android(=Linux), iOS(=Mac OS), dan Windows Phone(=Windows).
Ketiganya memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Linux misalkan, kelebihannya adalah kehandalannya sebagai server (serve/melayani). Banyak server di dunia ini yang berjalan diatas sistem Linux (bahkan mungkin kompasiana ini). Buat para developer/programmer/geek bisa gak tidur berhari-hari gara-gara ngoprek Linux. Jadi jangan heran kalau ada yang begitu cinta mati sama Linux sampai lupa mandi, makan, tidur, dan sholat, hehehe… Kekurangan Linux ada di interface-nya. Yup, tampilannya kurang meyakinkan. Kurang eye-catching. Kurang user-friendly.
Kalau Mac OS beda lagi. OS ini begitu mendunia karena kehandalan dan keindahannya. Jangan bayangkan kehandalannya seperti Linux, bukan, bukan seperti itu. Tapi lebih pada sistemnya yang jarang hang. Walaupun handal, jarang sekali Mac OS digunakan sebagai server. Kelebihan yang lain adalah keindahan tampilan, sangat eye-catching, user-friendly, plus intuitif (banget). Banyak orang tergila-gila karenanya (sampai-sampai disebut zombie). Kekurangannya apa? Kebanyakan Mac OS digunakan untuk kepentingan pribadi, jarang sekali digunakan untuk produksi, baik sebagai server ataupun komputer kantoran (kecuali desainer kawakan kali yah…).
Windows. Kalau yang satu ini pasti sudah banyak yang tahu. Yup, dia ciamik sebagai komputer kantoran maupun pribadi. Ada juga beberapa server menggunakan Windows sebagai OSnya. Kelebihannya yang lain, sangat user-friendly, mudah dalam konfigurasi sistem, plus banyak aplikasi yang berjalan pada OS ini. Kekurangannya? Banyak bug, sering diserang virus (bukan banyak virus loh ya..), kadang sering hang.
Sudah, ngomong komputer sampai disitu dulu. Sekarang kita ganti topik. Sebentar lagi kan pilpres nih… Ada info apa sih yang baru? Yang pasti, ada 3 orang muka baru capres yang beredar. Belum benar-benar capres sih, lah wong sama partainya masing-masing belum diusung kok, hehehhe…
3 orang yang saya maksud adalah: Dahlan Iskan, Jokowi, dan Mahfud MD (diurut sesuai abjad).
Dari ketiga orang itu siapa sih capres jagoan pembaca???? Hehehe, itu sih terserah pembaca mau pilih mana. Disini saya cuma mau mencocokkan karakter ketiga capres itu dengan karakteristik OS yang saya uraikan diatas. Siapa yang mirip Linux? Siapa yang serupa Mac OS? Dan siapa yang kayak Windows?
Yuk, kita simak!
Siapa yang mirip Linux? Kalau menurut saya sih, ya Jokowi. Kok bisa? Linux itu terkenal handal karena sifat melayaninya (server). Nah, ini cocok sekali dengan Jokowi. Jokowi begitu dicintai karena kesediaanya melayani dan dekat dengan masyarakat(baca warga DKI). Setiap keinginan masyarakat dapat disampaikan langsung ke Jokowi, seperti server yang merespon setiap request dari browser client. Belum lagi Jokowi terkenal dengan blusukannya. Tambah dekat saja hubungan pimpinan dengan yang dipimpin.
Ngomongin blusukan gak mungkin lepas ingatan saya dari seorang yang bernama Gus Dur. Menurut saya, Gus Dur-lah pejabat pemerintah pertama yang melakukan blusukan. Gak percaya? Buka lagi klipingan koran tahun 1999. Pasti disitu akan terkuak kegiatan Gus Dur yang blusukan seantero nusantara dan mancanegara. Kalo blusukan ke dalam tujuan integrasi bangsa. Salah satu hasilnya adalah eksistensi etnis Tionghoa(baca Cina) diakuai keberadaannya. Barongsai, bahasa Mandarin, hari raya Imlek dan lain-lain sekarang sudah bebas dipertunjukkan kan? Makanya Gus Dur disebut Bapak Pluralisme.
Kalau blusukan ke luar negeri tujuannya untuk mengembalikan citra bangsa yang rusak karena Reformasi 1998 dan mencari pinjaman utang baru. Nah disini bedanya Gus Dur dengan Megawati. Kalau Gus Dur lebih suka ngutang ke luar negeri untuk menutupi defisit anggaran sedangkan Megawati lebih suka menjual aset-aset negara ke luar negeri. Jadi blusukan itu sebenarnya lebih lekat ke Gus Dur menurut saya.
Kembali lagi ke Jokowi, seperti Linux yang bisa membuat orang cinta mati sama Linux, begitu juga Jokowi. Karena kedekatannya yang begitu dekat, yang hampir tidak ada jarak(baca protokoler) membuat banyak orang cinta mati pada Jokowi. Saking cinta matinya kadang-kadang bisa membuat kelewat batas. Contohnya di Kompasiana ini, kecenderungannya pendukung Jokowi itu anti kritik. Tapi ya sudahlah, itu bukan salah Jokowi. Itu salah pendukung Jokowi yang terlalu mengkultuskan individu.
Okey, sekarang kita bahas kekurangan Jokowi.
(bersambung…..)
0 komentar:
Posting Komentar