harga genset honda

Jelangkung pun Ngambek!


1385047088794611043


Selasa Paing, 16 Nopember 2013. Bulan purnama bersembunyi di balik mendung yang membentang angkasa di desa kami. Kira-kira waktu menunjukkan sekitar jam setengah delapan malam. Suasana yang remang membuat kami tergelitik untuk mengajak tiga teman menuju ke belakang punden sekitar 200m di barat rumah kami. Seperti yang kami lakukan sekitar 2 tahun yang lalu, bermain dengan boneka buatan kami yang kami sebut : JELANGKUNG!


Di bawah pohon kemuning yang sedang berbunga dan menebarkan aroma wangi di sekitar makam keramat, Si Jelangkung kami gantung. Kali ini, tak ada di antara kami yang mau memangkunya. Bukan takut, tetapi mencoba gaya lain dan supaya kami dapat konsentrasi penuh untuk menggerakkan boneka ini. Tak ada pembakaran dupa atau kemenyan dan sajian bunga dan segala macam uba rampe.


Angin malam dari atas bukit membawa udara dingin yang menggigit tulang. Terkadang sedikit badai dengan semburan derai gerimis malam membasahi wajah kami. Pohon ipik dan beringin serta kemuning dahan dan daunnya menari-nari mengikuti gerak angin malam. Tetapi si boneka Jelangkung ini tetap saja tergantung kaku tak bergerak mengikuti goyangan dahan kemuning. Rokok klembak dengan aroma kemenyan Jawa kutiup agak kencang dan asapnya kusembarkan ke kepala Jelangkung. Tetap diam. Hanya kalung kunci dan sebuah pensil tukang kayu sedikit bergerak tak karuan.




13850471691716537064





“ Purik….. ( ngambek )” seloroh Mas Parno.


Aku cuma tersenyum.


“Gak ana kembange apa gak ana menyane? ( Tak ada bunga apa karena tak ada kemenyannya )” tanya Mas Tomo.


Aku hanya diam saja sambil terus mengawasi Si Jelangkung mau ‘unjuk diri’ atau tidak.


Tiba-tiba saja mendung terkuak dan cahaya bulan purnama menyinari wajah Jelangkung yang terbuat dari gayung dari tempurung kelapa yang kami ambil dari rumah salah seorang tetangga kami saat ada ‘sinoman’ perkawinan anaknya. Sekilas mukanya seperti gambar PP Si Jilbab Hitam. Aku jadi terhenyak dan spontan tertawa. Mas Parno, Mas Narto, dan Mas Tomo pun kaget dan memandangku dengan aneh. Aku makin geli….


Langit kembali dipenuhi mendung dan menutupi bulan purnama. Si Jelangkung bergerak tak karuan. Kalung kunci dan pensil bergerak mengayun-ayun. Tak menunjuk pada gambar beberapa tokoh kandidat calon presiden RI pada pemilu 2014 mendatang yang kami pasang di dekatnya. Apalagi mau menunjuk ke arah huruf-huruf pada kertas yang kami taruh di bawahnya. Kami berharap dalam permainan ini dia mau menunjukkan calon presiden.


Ngambek? Marah? Atau lagi malas saja SI Jelangkung ini. Entahlah….. Barangkali ‘dia’ tak termasuk dalam DPT Pemilu 2014! Juga barangkali dia memang tak punya pilihan karena para kandidat banyak yang kurang ‘mumpuni’ sehingga ikut menjadi ‘golput’


Barangkali juga karena sesajen kurang. Atau yang datang bukan dari warga negeri ini.


Setelah duduk sambil memandang Jelangkung selama 20 menit dan berharap ‘dia’ bernyanyi tak membawa hasil, kami pun berdiri. Kuambil Jelangkung, terasa amat berat. Benda yang bobotnya tak lebih dari 2 kg seperti benda seberat 10 kg, lalu kutaruh dibalik punden.


Belum 100 m kami meninggalkan tempat tersebut, tiba-tiba terdengar suara benda jatuh: sruuueeettt gedebug!!!


Tentu saja kami berempat kaget. Sontak Mas Tomo berlari menuju asal suara tersebut. Aku, Mas Narto, dan Mas Parno pun mengikuti dari belakang. Kami cukup terperangah, di bawah pohon sirsak, salah satu tetangga kami, Pak Janu yang biasanya mencari jamur hutan pada malam hari, tampak terbaring kesakitan.


“ Kena apa Pak? ( Kenapa, Pak ) “ tanyaku.


“Diuber celeng…. ( dikejar babi hutan )” katanya sambil menunjuk ke arah belakang punden.


Setelah menolong berdiri Pak Janu, kami kembali ke belakang punden dan kami lihat seekor babi hutan sedang mendengus-dengus di atas boneka Jelangkung…….


13850472221216616905


- - - -


Lingsir wengi…….


0


o


Foto-foto sendiri, dikroping biar gak terlalu sereeemmmmm…….




sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2013/11/21/jelangkung-pun-ngambek-611882.html

Jelangkung pun Ngambek! | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar