Inilah kisah tentang Akiel Muchtar, politisi dan jaringan narkoba. Fakta forensik DNA jelas menunjukkan bahwa Akiel Muchtar memakai dan menghisap narkoba. Tiga jenis narkoba, ekstasi, sabu dan marijuana ditemukan di ruang kerja Akiel Muchtar. Ternyata ada kisah menarik terkait dengan bandar narkoba langganan Akiel Muchtar dan kawan-kawan.
“Pak Akiel Muchtar memakai narkoba sudah sejak lama!” kata A - bandar narkoba di kawasan Kayu Putih, Pulomas, Jakarta Timur.
“Emang dia beli sendiri?” tanyaku.
“Tidak. Pak Akiel beli melalui sopir dan kurir, biasa kalau di sini beli putaw! Dan di sini tidak ada tempat transaksi. Kami hanya melayani orang yang sudah mengenal dengan sistem menghubung lewat telepon!” jelasnya.
“Lalu?” tanyaku.
“Lalu kami datang dengan motor atau mobil. Itu untuk yang belum member!” jelasnya.
“Loh ada member untuk narkoba?” tanyaku.
“Ya. Bahkan kami menyediakan tempat. Pembayaran pun bisa kapan saja dan terserah. Ada kepercayaan tinggi!” jelasnya. Lanjutnya: “Pembelian putaw dilakukan secara rutin tiga hari sekali.”
“Hanya Pak Akiel yang beli?” tanyaku.
“Oh tidak. Pak Akiel sebenarnya saya ketahui ketika kami langsung ke kantor beliau. Beliau agak sakaw saat itu di kantor sekitar pukul 06:00. Dia tak pulang dari kantor sejak semalam menahan sakaw. Itu pertama kalinya saya ke kantor MK! Dan sejak saat itu dia menjadi langganan saya!” jelasnya.
“Trus siapa lagi yang Anda kenal sebagai pemakai?” tanyaku.
“Banyak. Para selebritas yang sering muncul di televisi yang berbicaranya ngacau itu memakai ganja. Nah membelinya di sekitaran Cawang dan Kalibata!” jawabnya.
“Yang terkait dengan politisi?” cecarku.
“Oh ada tuh yang baru saja heboh pengusaha dan istri penyanyi. Adi dan Fla. Mereka kadang memakai pil anjing at au pil koplo untuk variasi. Namun mereka bisanya memakai inex dan sabu. Mereka membeli di Tenda Biru Cawang!” jelasnya.
“Cuma mereka itu?” tanyaku lagi.
“Tidak. Bahkan ada anggota legislatif di DPR yang saya tahu - dia memiliki istri simpanan yang saya kenalkan ke beliau. Dia pemakai juga!” jelasnya.
“Siapa dia?” tanyaku.
“Dia suka muncul di televisi. Dia juga suka menulis di koran!” jelasnya.
“Oh ya?” tanggapku.
“Trus siapa lagi? Ada langganan narkoba atas nama Luther Herbert Isaac alias LHI dan Armand Fahimsyah alias AF?” tanyaku.
“Oh belum pernah tahu. Tapi kalau Rany pernah beli. Itu tuh mahasiswi Universitas Mustofa Beragama di Jakarta! Dia pemakai hampir semua jenis narkoba!” jelanya.
“Trus siapa lagi. Maaf ya bukannya aku kepo. Cuma ingin tahu aja!” tanyaku.
“Oh ya Adi G Suta W dan Fla bahkan juga suami Ratu Catut yang masih berusia 27 tahun yang suka mengendarai mobil Honda CRV berplat polisi A 67sekian CW juga membeli dari kami!” jelasnya.
“Maaf kalian di mana sih bisa ditemui selain di tempat tadi?” tanyaku.
“Tergantung apa yang dibeli Om. Putaw di Kayu Putih. Inex di hampir semua diskotik dengan pabrik kami di Tangerang. Kalau mau barang mau bagus inex di X Two. Ganja di Kampung Rambutan dan Pasar Baru Bekasi. Shabu terserak di banyak tempat dari mulai Pluit sampai Kota dan pelosok kampung!” jelasnya.
“Trus?” tanyaku.
“Jaringan mahasiswa juga ada Om! Terutama perempuannya. Kalau nggak percaya Om ikut kami di Pusat Perbelanjaan Atrium Senen. Di situlah mereka ngeteng. Juga di jalan pramuka. Mereka bahkan menjalani kegiatan sebagai pemakai, perek yang bispak dan bandar Narkoba! Kisah Nola terpidana narkoba juga seperti itu awalnya Om!” jelasnya.
“Oke. Terima kasih!” sahutku.
“Om gak jadi beli?” tanyanya.
“Nggak ah!” sahutku.
“Oh Om sialan!” teriaknya.
Aku kabur dengan informasi itu.
Salam bahagia ala saya.
0 komentar:
Posting Komentar