Kompasianer sekalian mungkin pernah mengalami hal yang sama dengan saya, yaitu kebingungan mencari acara tv yang ‘enak’ ditonton. Pindah channel sana-sini, ujung-ujungnya berkata “ah, gak ada yang rame!“, mematikan tv lalu pergi begitu saja.
Bukan hanya sesekali, tapi saya seringkali mendapatkan diri saya dalam keadaan tersebut. Pada akhirnya bukan hanya mematikan tv, tapi juga mengutuk acara-acara yang saya nilai sebagai ’sampah’ tersebut. Ya ’sampah’, banyak acara di tv yang saya nilai sebagai sampah.
Pengertian ‘banyak’ disini bukan berarti ‘mendominasi’, tapi lebih kepada ’sering saya menjumpai’. Beberapa diantaranya seperti acara gosip, info selebritis, acara musik, acara komedi yg tidak mendidik, kuis, sinetron kejar tayang, sinetron sekali tayang, hingga iklan kampanye politik, belum lagi ditambah berita tentang permasalahan yang melanda moral bangsa ini.
Saya mengutip penggalan kata Romo Mangun (Y.B. Mangunwijaya) dalam sebuah buku (Generasi Pasca Indonesia). Beliau bilang “..kita saat ini disuguhkan oleh tontonan rendah pemikiran, dan kesenangan yag instan..“. Disini saya ambil kesimpulan, bahwasanya beliau sudah merasakan ketidakberesan yang terjadi dalam kegiatan penyiaran di negeri ini.
Sinetron sekali tayang misalnya, yang kebanyakan bertema tentang pergaulan dan percintaan remaja. Tayangan ini telah memberikan wacana pergaulan yang salah terhadap para remaja. Hampir kebanyakan sinetron ini menggambarkan pergaulan bebas, seperti pacaran, dua-duaan di sawah, remaja membawa kendaraan sendiri adalah keren, pergaulan malam, baju sekolah yang seksi, dan setumpuk kondisi pergaulan yang salah. Didalam sinteron-sinetron seperti ini, semua keadaan tersebut dikisahkan secara indah dan memesona.
Acara info selebritis ataupun gosip. Yang satu ini memang media untuk jualan para selebritis. Dari hal-hal yang tidak penting hingga ke hal-hal yang sangat tidak penting tentang kegiatan artis, disini semuanya dikupas habis. Bahkan hingga selebritis sedang makan malam pun, ada liputannya. Emang apa serunya lihat orang makan?!
Belum lagi gosip tentang kehidupan rumah tangga da kegiatan sehari-hari para selebritis. Di segmen ini media seolah menodongkan kehidupan yang sempurna. Dari rumah mewah, gaya hidup perlente, gonta-ganti pasangan, pernikahan, perceraian. Disini adalah medianya para selebritis yang ingin tenar melalui kontroversi.
Satu lagi yang baru-baru ini sedang tenar, saya pun tidak tau namanya apa. Ini adalah jenis acara yang memadukan musik, kuis, dan komedi yang tidak lucu bahkan cenderung kasar/rasis/penghinaan menjadi satu. Acara seperti ini yang dibilang Romo Mangun sebagai ‘tontonan rendah pemikiran’.
Dewasa ini variasi tayangan yang ada di televisi memang lebih beragam dari dekade-dekade sebelumnya. Tapi variasi ini justru saya rasa membahayakan kondisi penerus kita nantinya. Mereka akan membayangkan bahwa kehidupan yang sebenarnya/seharusnya adalah seperti apa yang ada didalam televisi. Bahkan salah satu teman saya pun, sama sekali tidak memperbolehkan anak-anaknya menonton tv sendirian.
Sudah seyogyanya Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) lebih ketat dalam menyeleksi konten-konten tayangan yang ada didalam televisi. Bukan hanya mempermasalahkan pelanggaran yang sudah terjadi setelah tayang di tv. Semoga nantinya acara-acara yang ada di tv adalah tayangan yang memang mengedukasi baik melalui informasi, komedi, maupun bentuk acara lainnya.
0 komentar:
Posting Komentar