Judulnya terkesan nyeleneh, tapi itulah kenyataannya. Bukan karena Atlantis tapi karena sumber daya alam dan manusianya.
Maka sebelum rakyat indonesia menyadarinya maka kita selalu di jejali berbagai doktrin dan budaya yang membuat kita semangkin merasa rendah diri dan saling lempar tanggung jawab merasa bahwa diri sendirilah yg paling benar. Lihatlah mereka orang orang yang di hormatai bukannya menyejukkan suasana malah semangkin memperkeruh keadaan. Karena itulah yang mereka inginkan, berapapun besar biayanya selalu mereka gelontorkan agar dapat menguasai seluruh sumber daya alam dan manusianya. agar kita tak sempat lagi menumbuh kembangkan seluruh potensi sumber daya alam dan manusia yang kita miliki. karena dunia mengetahui betapa dahsyatnya kemampuan indonesia jika mereka mengetahui dan memprioritaskannya. lihatlah sumber energi terbaruhkan yang kita miliki begitu melimpah, lahan pertanian, lautan dan kandungan logam mulia. Begitu juga manusianya begitu banyak penemuan yang di hasilkan putra/putri bangsa sampai kulit pisang pun mampu di sulap menjadi bioetanol dan pakan ternak. Namun sayang mereka bagai anak ayam yang di tinggalkan induknya, minimnya perhatian pemerintah dan dinas terkait atas jerih payah putra/putri bangsa hingga membuat penemuan mereka berhenti di tengah jalan atau di jual kepada negara lain. Karena pemerintah selalu memilih jalan pintas yaitu IMPOR, padahal itu bukanlah menyelesaikan masalah malah menambah masalah baru. karena menjadikan negara selalu ketergantungan pada negara lain.
Negara indonesia butuh pemimpin yang gila nasionalisme demi majunya indonesia tapi normal dalam mengatur negara bukan terlihat normal tapi gila kekuasaan. jika kita terus larut dalam kekacauan ini mungkin saja nanti anak cucu kita hanya mengenal kepunahan indonesia lewat museum dan buku.
0 komentar:
Posting Komentar