harga genset honda

Indonesia Lima Besar Dunia


Prestasi Indonesia yang satu ini baru saya ketahui hari ini. Pertama kaget juga, tapi setelah dilihat kenyataan yang ada di sekeliling kita, tak bisa lagi membantah.


Indonesia masuk di urutan kelima, negara berpenduduk mayoritas muslim paling banyak akses situs porno. Urutan pertama adalah Pakistan, kemudian Mesir, Maroko, Malaysia dan di urutan kelima Indonesia. (http://www.merdeka.com/dunia/lima-negara-penduduk-banyak-muslim-gemar-akses-situs-porno.html)


Belum lama ini kita tahu ada kasus pornografi yang dilakukan anak SMP, di sekolah pula mereka melakukannya. Hal ini sebagai salah satu akibat begitu mudah dan maraknya pornografi di sekitar kita. Tidak hanya dari internet, tetapi sinetron pun sudah mulai mengajarkan anak-anak sekolah berpacaran, mulai dari berpandangan mesra, gandengan tangan, pelukan dan ciuman (walaupun tidak sampai pada adegan ciuman, tetapi gerakan ke arah sana sudah ada dan penonton dapat melanjutkannya di pikiran masing-masing). Dalam keseharian pun kita sering melihat sepasang muda muda berpacaran mulai dari boncengan sepeda motor sambil memeluk pinggang, berduaan di taman-taman, di tempat wisata atau tempat-tempat umum lainnya.


Bila dalam keseharian dikelilingi hal-hal yang demikian ditambah mudahnya akses internet ke situs-situs porno, menjadi beralasan rasanya anak-anak ABG sudah melakukan hal-hal yang tidak pantas bahkan terlarang buat mereka.


Menjadi tugas kita bersama, pemerintah, guru, orang tua dan masyarakat untuk menjaga agar para remaja tidak terjerumus lebih dalam dan asyik dengan pornografinya.


Pemerintah harus dapat membatasi akses ke situs-situs porno, termasuk membenahi sistem pendidikan yang lebih mengedepankan aspek budi pekerti dan moral dan tidak semata-mata mencari nilai, mengejar angka untuk lulus ujian atau IPK 3 koma sekian. Budaya malu harus dikedepankan, malu sebagai anak sekolah tetapi nyontek, malu mengerjakan PR di sekolah meniru PR teman, malu tugasnya dikerjakan orang lain, malu tawuran, malu adu kekerasan, dsb.


Guru dan sekolah harus membuat kebijakan tentang penggunaan hp, membuat kegiatan-kegiatan positif/proyek yang lebih banyak disesuaikan dengan minat dan bakat siswa, sehingga siswa lebih banyak tenggelam dalam mengerjakan tugas/proyek yang diminatinya.


Masyarakat termasuk orang tua harus memberikan contoh-contoh perilaku yang baik, memberi bekal kepada anak-anak dengan pendidikan agama yang tidak hanya bersifat rutinitas/formalitas tetapi lebih kepada substansi apa yang pantas dan tidak pantas, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, apa yang seharusnya dilakukan agar dapat bermanfaat bagi orang lain.


Masih banyak hal-hal lain yang dapat kita lakukan dan sebagai orang tua minimal kita dapat memberi contoh kepada anak-anak dengan perilaku keseharian kita, misalnya untuk saya pribadi, tidak pernah nonton sinetron. Males nontonnya, disamping itu sudah kelelahan di kantor pulang ke rumah sudah sore kemudian membantu/mendampingi mengerjakan PR anak-anak, bercanda dengan si kecil yang masih batita, tahu-tahu sudah malem, ngantuk, tidur dech…sambil berdo’a mudah2an anak-anak menjadi anak-anak yang soleh..amin…



sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2013/11/15/indonesia-lima-besar-dunia--608149.html

Indonesia Lima Besar Dunia | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar