harga genset honda

biarkan para koruptor demonstrasi kerumah kita


sedikit terbesit pemikiran yang sedikit tak masuk akal :


kalau sekarang kita melihat terlalu banyak pemegang kekuasaan telah tidak pernah memenuhi kewajibannya sebagai seorang tauladan ataupun contoh yang benar untuk rakyatnya, kenapa kita tidak pula melakukan hal yang sama?


misalkan, kewajiban dari seorang pengatur pajak yang harusnya di distribusikan secara merata ke semua elemen masyarakat untuk mendorong kemajuan dan kemakmuran rakyat, itu inti utama dari distribusi pajak di sektor pendidikan, fasilitas umum, kesehatan dll. Tapi apa yang kita lihat sekarang? dompet - dompet pribadi para pelaku yang semakin gembung terisi oleh pajak-pajak kita, rakyat yang tak tahu apa-apa dan kemana sebenarnya uang kita yang ber trilyun-trilyun itu. perut “tikus” semakin membesar dan membusuk tapi wangi diluarnya. ironi negeri kita bung. dan kita diam dengan membaca tulisan ini, hahaha


nah kita biarkan semua keteraturan para perut “tikus” melanggang di awan kesenangan berjudul korupsi itu, kita tak usah menengok, melirik pun jangan. kita hidup dan bermasyarakat dengan para orang baik-baik saja,dengan orang yang nggak akan makan uang “kotor”, nggak akan tega melihat yang miskin tambah mati dan yang kaya menjulang tinggi, kita akan hidup dengan kita sendiri, orang-orang kita sendiri. dengan cara kita buat lembaga penyalur pajak sendiri, entah apapun itu kita banyak pemikir-pemikir yang baik untuk memikirkan itu, lalu kita bayar pajak kita seperti biasanya, kita olah pajak kita sendiri, kita salurkan secara tepat untuk masing-masing daerah kita sendiri (dengan catatan setiap daerah kita punya lembaga ini) , lalu kita biarkan para pelaku pajak yang diatas yang tak kita sentuh itu melongo dan bengong tak ada “makanan” yang mereka santap lagi.


kenapa ada ide seperti ini? karena saya lihat para kawan - kawan aktivis aksi demonstrasi yang sudah hampir habis suaranya untuk menyuarakan suara-suara orang kecil untuk hal yang tak akan pernah didengar oleh orang-orang “sok” diatas. dari lembaga legislatif wakil kita sendiri di parlemen tak pernah membantu kita memperjuangkan ini, dari eksekutif yang semena-mena merongrong hasil pembayaran keringat-keringat rakyat yang berupa pajak yang harusnya kembali ke merekan lagi berbentuk apapun yang itu merupakan hak bersih,hak halal, dan hak yang harus mereka dapatkan, dari yudikatif para pengadil yang sudah lebih rakus terhadap syetan berbentuk uang untuk memutihkan yang hitam dan menghitamkan yang putih dan keadilan tak pernah bersih di negeri kita. kasian para aktivis sudah hampir kehabisan tenaga dan suara untuk hal yang tak didengar, dengan ide sperti diatas tadi, kita lihat apakah para pelaku pajak atau apapun pelaku di parlemen sana yang sudah tak ada “makanan”nya, apakah mereka akan melakukan hal yang sama dengan para kawan aktivis kita, konsolidasi? pendelegasian suara? aksi demonstrasi?? apakah mereka akan melakukan itu saat “hak” mereka tak pernah didapat mereka lagi?


saya membayangkan kalau ide ini berjalan dengan baik, semua pelaku pajak demonstrasi di depan masing-masing rumah kita, dengan membawa tulisan besar “BAYARKAN PAJAK-PAJAK KALIAN !!!!!” atau “ORANG BIJAK BAYAR PAJAK SEKARANG!!!!” dan lain-lain. dan kita di dalam rumah dengan santai menonton mereka sambil mulut mengecap biskuit dan tangan kanan membawa secangkir teh hangat, ah nikmatnya jadi penguasa, (yang baik)



sumber : http://politik.kompasiana.com/2013/11/18/biarkan-para-koruptor-demonstrasi-kerumah-kita-610461.html

biarkan para koruptor demonstrasi kerumah kita | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar