Orang barat di sini adalah orang bule. Sedangkan orang timur contohnya adalah orang Indonesia.
Orang barat sangat mementingkan eye-contact sebagai suatu tanda kesungguhan dan kejujuran. Orang yang menghindari eye-contact dicurigai mempunyai maksud-maksud tidak baik.
Sedang orang timur menganggap eye-contact sesuatu yang sangat perlu untuk diatur. Eye-contact yang terus menerus dianggap tidak sopan, karena bisa dianggap sebagai itikat seseorang untuk mengukur orang lain. Memandang terlalu lama juga bisa dicurigai adanya niat untuk berbuat jahat. Agama juga menganjurkan agar memandang seperlunya saja antara pria wanita untuk menghindari syahwat.
Bagaimana jalan tengahnya? Kalau orang timur berbicara dengan orang barat sebaiknya melakukan eye-contact saat saling berbicara, tapi segera alihkan pandangan mata pada saat tidak berbicara. Mungkin begitu salah satu triknya.
Terlalu banyak eye-contact memang tidak baik. Bukankah ada pepatah ‘Dari mata turun ke hati’. Mungkin inilah penyebabnya kenapa di barat sana banyak sekali penyimpangan seksual seperti: perselingkuhan, homoseksual, dan lesbian. Dan ini mulai menyebar pula di orang timur. Waspadalah.
0 komentar:
Posting Komentar