harga genset honda

Bara Hubungan Indonesia-Australia



1385031348943426474

Tony Abbott dan Susilo Bambang Yudhoyono (Sumber: http://img.ibtimes.com/www/data/images/full/2013/11/20/430282.jpg)



KABAR terkait isu penyadapan yang dilakukan oleh Australia terhadap Indonesia telah menyebabkan hubungan kedua Negara merenggang. Bocornya informasi ini tidak terlepas dari sosok Edward Snowden yang kini menjadi buronan Amerika Serikat. Bekas Agen NSA (National Security Agency) yang mendapatkan suaka dari Rusia, menyebutkan beberapa rahasia penting yang selama ini ditutup rapat-rapat oleh Amerika Serikat. Dunia pun gempar terkait pengakuan Snowden Tersebut. Tidak terkecuali bagi Indonesia.


Siapa sangka, Australia yang merupakan Negara tetangga, ternyata sudah sejak lama memata-matai Indonesia. Tidak tanggung-tanggung, telepon seluler Presiden Indonesia pun ikut disadap oleh Negara bekas tempat pembuangan para narapidana dari Britania (Inggris) tersebut. Perilaku Australia ini memang sudah keterlaluan.


Kita tentunya berterima kasih kepada Edward Snowden, yang telah membuka ”borok” Australia terhadap Indonesia. Jika Snowden tidak ”berkicau,” mungkin hingga hari ini sejumlah pejabat penting Indonesia masih di ”intip” oleh Australia. Sebab, sebagaimana pengakuan dari Panglima TNI, Jendral Moeldoko, bahwa dari informasi Snowden lah TNI baru mengetahui kalau Indonesia sudah lama disadap Australia.


BUKAN YANG PERTAMA


Perilaku tidak bersahabat Australia terhadap Indonesia bukan kali ini saja ditunjukkan oleh Negeri Kangguru tersebut.


Sebelumnya, memang telah ada rentetan kejadian yang membuat hubungan kedua Negara bertetangga ini membara. Seperti, terkait Australia yang disinyalir memberikan dukungan bagi Organisasi Papua Merdeka (OPM), pembakaran kapal nelayan Indonesia oleh penjaga pantai Australia, penangkapan sewenang-wenang pihak keamanan Australia terhadap Sutiyoso, yang diyakini bertanggung jawab atas kematian lima jurnalis Australia atau dikenal sebagai insiden Balibo Five, serta peran Australia yang menjadi ”dokter bedah” kemerdekaan Timor Timur (Timor Leste) yang mengoyak kedaultan Republik Indonesia pada masa silam.


Travel warning ”abal-abal” ala Australia terhadap Indonesia, juga sering digunakan untuk tawar menawar politik yang justru merugikan bagi Indonesia.


Acungan jempol, layak diberikan kepada Presiden SBY, yang dengan tegas menangguhkan setiap kerja sama antara Indonesia dan Australia. Karena, tanpa tindakan yang berani, Indonesia akan selalu dianggap sebagai ”boneka” atau ”anak-anak” oleh Australia, yang dengan mudah mempermainkan dan memberikan ”permen” kepada pihak yang sedang mereka kerjai. Mungkin, dikarenakan Indonesia ”terlalu” mempercayai Australia, Negara ini pun sering diperdaya.


Akhirnya, Indonesia harus berani berkata, ”Australia, kalian memang tidak bisa dipercaya.”


Ruslan



sumber : http://politik.kompasiana.com/2013/11/21/bara-hubungan-indonesia-australia-611805.html

Bara Hubungan Indonesia-Australia | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar