harga genset honda

Dahlan Iskan Dielu-elukan di Lokasi Bencana Sinabung


Bencana letusan Gunung Sinabung masih terus berlangsung. Masyarakat di sekitar lokasi khususnya Kota Berastagi dan Kabanjahe masih diliputi perasaan was-was, kalau-kalau letusan besar menyusul. Untunglah, Pemda setempat telah mempersiapkan langkah-langkah pengamanan untuk menjaga keselamatan warganya, termasuk lokasi pengungsian dan dukungan dapur umum semampunya. Hingga kini situasi di sekitar Kaki Gunung Sinabung masih kondusif. Keperihatinan warga adakalanya diselingi gelak tawa dan doa-doa. Namanya juga bencana…


Yang bikin masalah justru aliran listrik PLN. Tidak siang tidak malam, tak peduli masyarakat sedang panik oleh siraman debu, pemadaman bergilir terus berlangsung. Adakalanya malam hari menjadi semakin gelap gulita akibat padamnya aliran listerik. Masyarakat sudah mengeluhkan keadaan ini sejak awal, tetapi tampaknya pihak PLN buta-tuli atau tak punya jalan keluar sama-sekali. Terakhir Dahlan Iskan berkunjung ke Pembangkit Listrik Belawan, ia memuji kinerja anak-buahnya sambil memastikan pasokan listrik sudah mencukupi. Tetapi tak lama kemudia anak-buah yang dipuji-pujinya itu digelandang ke hotel prodeo karena tertangkap korupsi.


Dari jauh, Dahlan Iskan mengirim pesan ke Masyarakat Sinabung, bahwa kebijakan pemadaman listrik bergilir ini merupakan akibat dari gencarnya pembenahan di tubuh PLN, sekaligus sebagai bukti kemajuan perekonomian bangsa. Kalau tidak ada pemadaman bergilir itu namanya perekonomian bangsa tidak maju. Jadi, pemadaman bergilir ini pantas disyukuri. Masyarakat tentu saja menanggapinya dengan : “Aha…, sudahlah! Elu lagi, elu lagi…!”


Sebagai penyambung lidah Pak DI, para Dahlan Mania mendatangi kaki Gunung Sinabung untuk mengabarkan ‘kehebatan’ tokoh pujaan mereka. Katanya, sekarang ini seluruh daerah terpencil telah dialiri listrik. Sebagai bukti, mereka membawa poster-poster bergambar DI beserta Genset Listrik yang katanya telah dibeli ribuan unit dari RRC. Di depan DPR Pak DI menyatakan bahwa genset-genset itu telah disebar ke seluruh pelosok negeri, sampai ke balik gunung dan seberang selat.


“Elu lagi….!” jawab anggota masyarakat, “Mana barangnya? Mengapa hanya gambar-gambar yang dibawa kemari? Apa gambar-gambar bisa dihidupkan?”


Para Dahlan Mania tak kehabisan akal. Mereka mengeluarkan sejumlah buku dari ranselnya berjudul ‘Manufacturing Hope’, yaitu suatu pabrik untuk merakit harapan. Bersamaan dengan itu mereka menyebutkan sesuatu semacam situs dot com untuk dibuka di internet supaya tahu program-program Dahlan Iskan memajukan segala hal di tanah air ini. Segala hal!


Masyarakat pun seketika bosan, “Ehey, lama-lama elu kusuapi semangkok debu. Sudah tahu disini marhadong listrik, bagaimana membuka internet, ha?”


Elu lagi, elu lagi!


******



sumber : http://sosbud.kompasiana.com/2013/11/16/dahlan-iskan-dielu-elukan-di-lokasi-bencana-sinabung-611206.html

Dahlan Iskan Dielu-elukan di Lokasi Bencana Sinabung | Unknown | 5

0 komentar:

Posting Komentar