Oleh Ngainun Naim
Pemilihan umum akan digelar tahun depan, tetapi upaya promosi diri yang dilakukan para calon anggota legislatif sudah berlangsung gencar. Beberapa orang secara kreatif mengambil berbagai momentum, misalnya dengan membuat spanduk di beberapa toko yang dipersembahkan oleh seorang calon legislatif. Cara lain yang paling banyak dilakukan adalah dengan memasang baliho di berbagai tempat strategis. Berbagai cara memperkenalkan diri ini kian hari juga kian beragam.
Dalam sistem demokrasi, pemilihan umum—salah satunya memilih calon legislatif—menjadi bagian penting. Terpilihnya para wakil rakyat diharapkan akan menjadikan sistem pemerintahan berjalan secara baik.
Namun demikian, ada gejala yang penting untuk diperhatikan, yaitu terjadinya kecenderungan semakin menurunnya tingkat partisipasi masyarakat dalam berbagai kegiatan pemilihan. Fenomena ini sesungguhnya berkaitan dengan banyak faktor yang kompleks. Salah satunya adalah karena masyarakat semakin menurun tingkat kepercayaannya terhadap para anggota legislatif.
Mengapa bisa terjadi? Tentu saja karena kiprah anggota legislatif selama ini cenderung kurang memuaskan masyarakat. Mereka seolah lupa bahwa keberadaannya mewakili masyarakat dengan segenap aspirasinya. Kiprah, perilaku, dan penampilan yang kurang menggembirakan ini menjadikan tingkat kepercayaan masyarakat semakin menurun.
Calon legislatif yang akan mewakili rakyat seharusnya memahami dan menyadari terhadap hal ini. Jika fenomena menurunnya kepercayaan masyarakat ini tidak dijadikan bahan pertimbangan secara serius, maka akan berdampak kurang positif dalam perjalanan kinerjanya sebagai wakil rakyat jika betul-betul terpilih.
Oleh karena itulah, salah satu hal penting yang harus dilakukan adalah memperbaiki citra diri. Kecenderungan umum yang terjadi selama ini, tidak sedikit anggota legislatif yang notabene adalah wakil rakyat justru menampilkan perilaku yang kurang sesuai dengan harapan masyarakat. Mereka misalnya melakukan korupsi, tidak mampu menyalurkan aspirasi masyarakat, tidak peduli terhadap masyarakat, dan berbagai bentuk perilaku yang justru semakin tidak menimbulkan simpati dari masyarakat.
Pemahaman terhadap fenomena ini pada akhirnya menjadikan calon legislatif yang akan berkompetisi pada tahun 2014 menghadapi tantangan yang semakin berat. Jika para calon legislatif dan juga anggota legislatif secara umum tidak menampilkan citra diri yang baik, rakyat akan semakin antipati terhadap mereka.
0 komentar:
Posting Komentar