Jakarta sudah mulai memasuki musim penghujan, dan tampaknya selama setahun terakhir sejak banjir besar awal tahun 2012 kemarin, pemprov sedikit sekali mempersiapkan diri untuk menghadapi musim hujan sekarang.
Tidak heran setiap kali hujan turun, Jakarta pasti kebanjiran di beberapa wilayah, dan sebagian jalan juga tergenang sehingga bertambah macet, tidak terkecuali hari ini.
Di tengah rakyat Jakarta yang sedang kebanjiran tentu normalnya gubernur Jakarta yang menjual “blusukan” itu akan hadir di tengah-tengah mereka, bila bukan untuk menghibur, maka untuk mengetahui titik-titik banjir di Jakarta pada musim hujan sehingga tahun depan dapat dilakukan perbaikan, syukur-syukur mengurangi atau menghentikan sama sekali banjir yang terjadi.
Sayangnya tidak ada gubernur blusukan hari ini di saat warga terkena musibah. Kemana sang gubernur Jakarta itu? Dia sedang memberi kuliah umum di Riau sebagai usaha pencitraan diri demi mempersiapkan datangnya 2014.
Seperti biasa, gubernur Jakarta periode sekarang benar-benar menganggap hari Sabtu dan Minggu sebagai hari khusus pencitraan, sehingga dari dulu selalu mencari alasan untuk menebar citra diri di wilayah lain dengan sejuta alasan, baik jadi juru kampanye pilkada, atau jadi pembicara di universitas di Tangerang atau Riau hari ini. Kadang pula dia membolos untuk nonton konser di luar negeri. Oleh karena itu bagi warga Jakarta sebaiknya berdoa supaya tidak ada musibah besar di hari Sabtu atau Minggu, sebab dapat dipastikan saat itu gubernur sedang tidak ada di tempat karena memilih pencitraan di tempat lain. Gubernur semacam ini sepertinya pantas disebut sebagai gubernur bajingan, dan calon presiden bajingan karena bersenang-senang saat rakyat yang dipimpinnya sedang menderita.
Tentu saja kejadian ini bukan pertama kali, tetapi sudah menjadi rekam jejak Jokowi sejak tahun pertama menjabat di mana dia tidak peduli rakyat mati selama dia bisa mendulang citra sebanyak mungkin.
0 komentar:
Posting Komentar